Beberapa hari setelah berita pertunangan itu, para wartawan mulai gencar mencari tahu hubungan antara Xu Qiang dengan diriku. Aku bahkan tidak tahu kenapa hal ini bisa terjadi. “Apa? Kunjungan kali ini dibatalkan?” kagetku. “Kenapa begitu tiba-tiba...” Dr. Hirata juga ikut-ikutan terkejut di sampingku. Seperti yang telah dijadwalkan, kami tiba di rumah sakit untuk kembali melakukan observasi. Tapi, kami diberitahukan bahwa karena adanya pengobatan medis darurat maka semua jadwal untuk hari itu telah dibatalkan. Dokter-dokter China, para suster dan pasien yang selama ini bersikap ramah pada mereka mulai berbicara kasar dan dingin pada mereka. Dr. Hirata mengajak kami untuk kembali ke istana. Ia tersenyum dan menyentuh kedua bahuku. Aku meminta maaf pada mereka karen