"Lagian lo sok kuat banget sih Ga, enggak mau ditemani sama bini. Begini kan jadinya, merepotkan teman." dumel Nathan ketika dirinya memasuk-masukkan baju ke dalam tas milik Rangga. "Enek gue lihat wajah dia." jawab Rangga jujur tanpa dosa. Rangga berani meminta jemput teman-temannya karena kedua orang tuanya belum juga pulang. "Ah elah... Liat bini sendiri enek, diembat orang baru tahu rasa lo entar." Kenny ikut membereskan administrasi Rangga. Tentu saja hal itu menggunakan uang Rangga, mana mungkin menggunakan uang Kenny. Hanya sekedar membantu, bukan membayarkan. "Biarkan saja diembat juga, mana peduli gue. Yang gue pedulikan cuma anak gue doang kok." "Huu.... Jaim amat lo jadi orang, mau anaknya enggak mau emaknya. Situ waras apa kurang sesajen?" Rangga mendengus ketika Nathan