Hati Wanita

1059 Words

Aku mengenakan baju hitam pemberianmu. Baju panjang berupa gamis sederhana yang menutupi seluruh tubuhku dengan sangat baik. Aku masih ingat di mana kita membelinya dan berapa harga baju itu. Katamu waktu itu, “Yakin mau dipakai, Ma? Kalau tidak akan dipakai, Ayah tidak suka. Mubazir. Allah tidak suka hal itu.” Saat itu aku memonyongkan bibir tanda protes. Aku tahu baju itu terlihat sangat-sangat sederhana, tanpa garis dan gambar, apalagi manik-manik yang membuatnya tampak istimewa, tapi aku suka, sangat suka. Engkau menatapku saat bercermin mencoba pakaian itu, lalu merogoh dompet. Aku menatap dari pantulan cermin, ada rasa sedih yang tiba-tiba mampir saat wajahmu terlihat berpikir keras pada dompet yang menipis, hari gajian yang masih lama dan permintaan dariku dengan sedikit memaksa.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD