Mundur atau Lebih Sakit

1063 Words

“Jadi Ibu tidur dimana?” tanya Arani tiba-tiba. Gibran dan Umi saling tatap, keduanya terdiam. Gibran bahkan ingin malam ini bersama Umi, hanya berdua dan Umi juga merindukan suaminya untuk menjadi miliknya semalam saja. Namun, lagi-lagi Arani menghalangi. “Ibu menginap di sini? Bukannya tadi bilang untuk melihat-lihat saja?” tanya Gibran menunggu penjelasan. “Loh, ini kan rumah kamu, rumah ibu juga dong. Ibu bebas mau tidur dimana dan mau berapa lama di sini, bosan di sini juga ibu pulang,” ujar Arani memalingkan wajahnya dan melirik Umi. “Kenapa, kamu tidak suka Ibu di sini?” tanyanya pada Umi dengan wajah angkuh. “Tapi, Bu.....” Gibran menggantung kata-katanya, ia tahu pasti, akan percuma membantah apa yang diinginkan ibunya. Lagi-lagi ia hanya bisa menatap Umi yang terlihat kec

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD