Briana terus memeluk dan mengelus punggung wanita yang tengah berdiri di depan pintu mansion. Chris yang melihatnya hanya bisa menghela napas. Pria yang sudah mengenakan jaket hitamnya itu lalu mendekat. Memeluk dua orang itu. "Sudah. Damien tak apa. Dia paling sedang ada klien." ujarnya menenangkan. "Damien bilang akan pulang jam 8 Ayah. Ini sudah sangat terlambat." Briana lagi lagi menghapus air mata Elena yang terus mengalir deras. "Benar kata Ayah. Jangan menangis, ini sudah larut. Kau harus tidur dulu." Elena menggeleng. "Akan Ayah jemput Damien kalau kau mau tidur." ujarnya. Ia tau istrinya sangat khawatir, Briana sedari tadi memberi kode padanya lewat mata. "El ikut." Damien dan Briana menggeleng. "Tidak!" kompak keduanya. "Tapi El ingin ikut. El pengen bertemu Damien Aya