Damien mengeram rendah menatap Bard yang berdiri didepannya. Pria itu mengumpat kasar sedari tadi. "Pantas, dia bilang mata kita sama." "Dia bilang padamu?" Bard mengangguk. "Jaga dia Dam." "Tanpa kau suruh." Bard menyalakan sebatang rokok nya lalu menghisap dalam dalam. "Kau mau?" Damien menggeleng. "Kau anak baik rupanya." "Dia sedang hamil, kau pikir aku akan merokok dan memberikan aroma menjijikan itu padanya?" Bard melotot. "Hamil?" Damien mengangguk. "Jangan bilang padanya tentang ini." "Dia sudah tau." "Apa?" kaget Bard. "Aku pikir dia sudah tau kalau kau adalah kakaknya." ujar Damien menatap ruangan gelap yang mereka masuki beberapa saat yang lalu. "Jangan bercanda padaku." "Kau pikir kenapa aku percaya saat kau tiba tiba mengaku kakaknya? Dia sudah bilang lebih dulu