tentang 10 tahun yang lalu

1048 Words
Ayu membasuh wajahnya berkali-kali dengan air segar yang mengalir dari kran. Apa yang ia lakukan tadi, salah. Seharusnya ia tidak melakukan hal semurahan tadi. Ia telah mengkhianati suaminya walau tujuannya hanya untuk menjatuhkan, dan membungkam laki-laki sombong, dan arogan tadi. Laki-laki munafik, dan ringan tangan tadi. Ia yang memeluk, ia yang mengecup, ia yang menindih, dan ingin di tindih oleh Pak Mahesa tadi salah besar. Dan semakin salah besar, di saat Ayu melakukan hal hina tadi. Jantungnya di dalam sana terasa berdegup kencang, bukan debar takut, bukan debar gugup, tapi debarnya terasa menyenangkan, dan berbunga-bunga, bahkan semakin murahan di saat Ayu merasakan desiran aneh itu, desiran aneh yang akan menggelitik perutnya apabila ia dan suaminya akan melakukan hubungan suami isteri. Dan ia dengan murahannya merasakan gelitikan aneh itu juga di saat ia sendiri yang memulai untuk menggoda asal tubuh Mahesa dengan tubuhnya. "Jijik.... Aku memang benar-benar murahan, dan pelacur...."Desis Ayu dengan tawa tumbangnya. Ayu menggosok-gosok tangannya kasar. Tangannya yang dengan lancang, dan spontan langsung memeluk tubuh telanjang Mahesa. Oh, Tuhan. Laki-laki itu telanjang, hanya selembar cd ketat yang membungkus dan menyembunyikan pusat intimnya, selain itu, semuanya terkspos dengan jelas di depan kedua mata Ayu. Ayu rasanya sangat jijik pada dirinya sendiri saat ini. Bahkan sangat jijik , rasa jijik yang Ayu rasakan bahkan melebihi di saat kehormatannya di renggut oleh pria yang tak Ayu kenal. Tapi, tak bisa di tutupi, di bohongi. Kata-kata yang terlontar dari mulut Mahesa sangat menggores, dan menikam hatinya di dalam sana. Laki-laki itu mengatai dirinya p*****r, w************n, dan ingin menggoda dirinya. Sangat melukai hati Ayu di dalam sana. Hatinya sangat sakit, padahal kata-kata yang Mahesa lontarkan tadi, tak sekejam kata-kata yang pernah Ayu dapatkan dari teman-temannya di sekolah 10 tahun yang lalu. Kata-kata yang keluar dari mulut Mahesa tadi bahkan lebih kejam dari kata-kata hinaan yang para tetangganya katakan, dan lemparkan pada dirinya 10 tahun yang lalu bahkan hingga saat ini. Dan hatinya, tak sesakit seperti yang ia rasakan saat ini. Kata p*****r, kata murahan, dan kata jalang adalah nama belakangnya selama ini. Selama 10 tahun terakhir setelah ia di perkosa oleh orang yang tak Ayu kenal 10 tahun yang lalu di sekolahnya. Ya, Ayu di perkosa di sekolahnya. Lebih tepatnya, Ayu yang di jauhi, di kucilkan di sekolahnya dulu, hanya bisa main di ruangan perpustakaan yang sudah lama tidak di gunakan. Selama 3 tahun Ayu bersekolah di sekolah elite itu karena beasiswa yang ia dapatkan. Tak ada seorang temanpun yang ingin berteman dengan dirinya dulu. Ada, tapi mereka hanya memanfaatkan dirinya untuk mengerjakan tugas-tugas mereka. Selebihnya, Ayu hanya main sendiri, dan pergi memakan bekalnya di perpustakaan yang sudah tak di gunakan lagi. Menegarkan hatinya, mencoba tersenyum walau hatinya sangat pedih karena di sekolah elite, sekolah megah, dan besar tempat ia menuntut ilmu selama 3 tahun, ia hanya sendirian. Tapi, ada yang aneh, di saat ia sedang mengikuti les untuk persiapan ujian nasional. Ayu merasa , ia tidak sendirian lagi di sekolah itu, seperti ada sepasang mata yang selalu menatapnya dalam jauh dan diam-diam. Awalnya Ayu mengira... itu hanya perasaannya saja. Tapi, setelah dua minggu ia seperti di kuntit oleh orang, nyatanya apa yang ia rasakan, dan lihat bukan hanya perasaan atau halusinasinya saja. Tapi, seorang laki-laki jangkung dengan hodie hitam yang selalu terpasang di tubuhnya yang jangkung, itu tiba-tiba menampakan wajahnya yang tersumbunyi di balik topeng menyeramkan yang ia pakai, sehingga Ayu tidak bisa mengenali siapa laki-laki itu, dan nasi goreng yang akan ia makan pemberian dari seorang teman yang sudah sadar, dan minta maaf padanya di renggut oleh laki-laki itu, dan membuangnya ke sembarang arah. Dan dalam waktu seperkian detik, Ayu yang terpaku dengan apa yang ia lihat, dan terjadi semakin terpaku di saat seragam putuh birunya di tarik; dan di sobek dengan mudah dan kasar oleh laki-laki berhodie itu. Tak perlu di jelaskan lagi, apa yang terjadi pada Ayu setelahnya. Yap, Ayu di perkosa oleh laki-laki yang menguntit dirinya sampai Ayu kehilangan kesadarannya, di saat ia bangun dari pingsannya. Ayu kaget, di saat ia membuka kedua matanya, kedua telinganya langsung menangkap banyak suara yang sedang berbisik-bisik, dan Ayu semakin kaget di saat kedua matanya sudah bisa menatap dengan jelas. Banyak sekali orang yang berdiri dengan tatapan yang menatap sinis kearahnya membuat Ayu bingung , dan kebingungan Ayu terjawab di saat ia melihat tubuhnya, ternyata ia sudah setengah telanjang, hanya bra warna hitam yang membungkus payudaranya, rok selututnya sudah tak terpasang di pinggangnya, dan tubuh bagian bawahnya hanya di tutup oleh selembar cd warna hitamnya. Dan di saat ada yang mendehem keras, Ayu dengan linglung menatap keasal dehemen. Ayu kaget bukan main di saat ia menangkap ada 3-4 titik darah yang ada di atas kardus. Kardus yang nenjadi tempat ia, dan laki-laki itu... laki-laki itu memperkosa dirinya, dan Ayu semakin kaget, ternyata di samping bercak darah perawannya. Ada.... Ada 1 amplop besar yang berisi uang 50 juta. Nomor ponsel yang sayangnya sudah tak aktif setelah ayu coba hubungi. Dan tak hanya ada amplop yang berisi uang, nomor hp yang sudah tidak bisa di hubungi. Tapi, ada selembar kertas binder dengan motif, dan gambar love berisi tulisan tidak rapi.... dan kata-katanya.... Terimah ksaih, Sayang. Rasa tubuhmu sangat enak, dan aku nggak sabar menunggu waktu itu tiba, waktu dimana aku datang menjemput dirimu.... pasti rasa tubuhmu akan semakin nikmat, dan enak.... Sejak saat itu, 10 tahun yang lalu di saat ia baru berumur 16 tahun, kehormatannnya terenggut dengan segepok uang di sampingnya. Kata jalang, murahan, dan p*****r adalah nama belakangnya... sejak saat itu. Tapi satu yang masih berputar-putar dalam benak, dan hati Ayu..... Siapa laki-laki kejam, dan iblis itu? Laki-laki iblis yang sudah menghancurkan seorang bocah yang baru duduk di bangku kelas 3 SMP. Dan penderitaan karena laki-laki yang kejam yang tak akan pernah Ayu maafkan sampai Ayu mati atas perbuatannya. Kelakuannya, membuat Ayu bahkan masih sakit, dan di hina dengan kejam oleh orang-orang, teman-temannya, guru-guru. Kenapa ia tidak melawan, dan berteriak kencang? Kan masih di area sekolah? Kamu pasti menginginkan, dan menikmatinya.... Hanya di balas tawa tumbang oleh Ayu dengan hatinya yang berdarah-darah di dalam sana. Dan berjanji di setiap detik ia menarik, dan menghembuska nafasnya, laki-laki kejam itu, harus mendapatkan balasan yang setimpal dengan apa yang sudah ia lakukan pada dirinya.... Bahkan Ayu menginginkan nyawa laki-laki itu sebagai penebusan dosanya agar laki-laki itu bisa merasakan api neraka lebih cepat...... tbc
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD