Chapter 42

2117 Words

Di malam yang hanya terdengar suara hewan kecil malam saja, Zara duduk di samping suaminya yang sudah merebahkan tubuhnya sedari awal mereka memasuki kamar. Zara masih terdiam mencari cara agar dapat menghindari suaminya. Namun gadis itu tahu, hal yang tidak mungkin menghindar apa maksud suaminya. "Sayang!" Suara serak Vincent mengejutkan Zara menoleh ke arah suaminya. "Hmm." "Kemari aku peluk Sayang! Bukankah kamu tadi mengantuk?" Zara terdiam mencoba memperbaiki debaran dadânya yang tak mau tenang sedari tadi. "Aku ... Vin." "Kemari!" Vincent menarik tangan istrinya dan memeluknya dengan erat tak lupa juga dia mengecup kening istrinya. "Seperti ini kan, saat kamu bisa membangunkannya?" suara Vincent semakin membuat debaran jantung Zara berdetak hebat. "Lalu bagaimana la

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD