Tirai Kelimabelas: Ketidakberdayaan di Tengah Kebahagiaan

1506 Words

Muna duduk di sofa ruang tamu, menatap Ara yang sedang merangkai puzzle di karpet. Sesekali Ara menatap ke arah Muna, dan Muna hanya tersenyum mengusap rambut Ara. "Mama. Kenapa dari tadi melamun?" tanya Ara sekarang menatap penuh kepada Muna. "Mama mikirin apa?" tanyanya lagi sesaat tak mendapatkan jawaban. Muna tersenyum lembut dan berdiri, mendekati Ara dan duduk di sampingnya. "Tidak ada yang Mama pikirkan, sayang. Ara, bisa janji sama Mama.. Ara jangan pernah tinggalin Mama." "Ara di sini, Mama. Kenapa aku harus meninggalkan Mama. Memangnya kita mau pergi?" Muna menggelengkan kepala. Ia merengkuh Ara ke dalam pelukan, tanpa Ara ketahui Muna perlahan mengusap pipinya, menghapus air mata yang menetes. Setelah melepaskan pelukan, Ara menunjukkan hasil puzzle yang sudah selesai ia

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD