"Tapi saya juga nggak pernah bawa tempat minyak sampai ke situ, Pak!" Darmi terus berusaha membela diri. "Sudahlah! Pokoknya, kalau sampai hal ini terulang lagi, saya tidak akan segan-segan menghukum kalian, siapa pun pelakunya!" sembur Sadewa bertambah muntap. "Terus saja nyalain kami, Yah!" Clarissa meletakkan sendok dengan kasar di atas piring lalu cepat-cepat beranjak masuk ke dalam kamar. Astaghfirullahal'adzim... Sadewa beristighfar dalam hati, mengusap d**a mencoba menenangkan perasaan juga hati, supaya tidak terus menerus dikuasai amarah. Laki-laki dengan garis wajah tegas itu lekas mengajak istrinya masuk ke dalam kamar, mengeluarkan baju-baju Sania dan memasukkannya ke dalam koper. "Om, kenapa baju-baju aku dikeluarin?" Sania bertanya sambil menatap bingung.