"Kalian mau pergi ke mana?" tanya Romi tanpa ekspresi. Mata pria berusia empat puluh enam tahun itu tidak lepas dari dari wajah sang menantu, lalu beralih ke wajah anaknya yang terlihat sembab. Sania berjalan mendekat, mengambil tangan Romi lalu mencium bagian punggungnya dengan khidmat. Dia kemudian mempersilahkan ayahnya untuk masuk dan duduk di ruang tamu. "Ayah tumben mampir. Ada apa?" "Ayah kangen sama kamu, Nia. Perasaan Ayah tiba-tiba tidak enak. Makanya Ayah datang ke sini, ingin memastikan kalau kamu baik-baik saja. Apa Pak Dewa berbuat macam-macam sama kamu?" "Enggak,Yah. Om Dewa baik banget sama aku, kok. Dia juga baru banget beliin aku kalung berlian. Iya, 'kan, Om?" Sania menatap wajah suaminya dan dibalas senyum kaku oleh Sadewa. Entah mengapa pria di seb