Bab 4

1066 Words
Siang itu setelah berkemas dan memasukkan barang barang untuk keperluan di sana. Holik Simatupang, Betmen dan Bob Hidayat serta Dika pegawai CV Hansel Mandiri langsung masuk kedalam mobil karna perjalanan menuju ke desa yang letaknya di daerah Jawa tengah itu jaraknya sangat jauh. Segera Holik Simatupang menghidupkan mobil dan perlahan mobil melaju meninggalkan hingar bingar kota kecil itu. Beberapa jam kemudian mobil berhenti di rest area karna Bob Hidayat menyuruh Holik untuk beristirahat sejenak. Di rest area waktu itu Holik dan Bob tertidur karna sepanjang perjalanan mereka berdua asyik mengobrol seputar wanita yang beberapa hari kemarin dia bayar untuk menuntaskan birahinya itu. Sedangkan Betmen dan Dika hanya asik memainkan ponsel dan sesekali membuka f*******: di sela istrahat itu. Lalu bertanya kepada lelaki yang tidak ikut tertidur. "Brow.........! Emang di Gadog, cewek cewek di bayar berapa tiap mereka melayani pria.? Tanya Dika penasaran. "Hitung nya perjam lur." Jawab Betmen. "Berapa perjam....! "Tergantung kita bisa nawar! Jawab Betmen. "What........! Seperti di pasar saja......, Kaget Dika. Lelaki itu mengangguk.! "Loe, mau coba.? Tanya Betmen.....! "Takut, ahk.....! Nanti gue kena patil...." Dika geleng geleng kepala. "Cewek, nya di jamin bersih bersih.....! Asal kita nya saja tiap melakukan hubungan badan sama gadis bayaran perut kita tidak kosong." Pesan Betmen. "Serius, Loe...........! Dika bertanya dengan exfresi wajah serius. "Dua rius.........! Lagian bila loe kena patil cewek bayaran itu, Aku sudah ada obatnya." Jawab Betmen. "Dika.......... Bergeming sebentar, lalu menjawab.! "Ok." Kabaran nanti kalau mau naik keatas.! "Siap............! Nanti gue kabarin.....! Satu jam lebih mereka berdua mengobrol, dan Bob serta Holik pun kini sudah terbangun dari tidurnya. Kemudian mobil di hidupkan dan melanjutkan lagi perjalanan yang entah akan berapa lagi sampai. "Bob, nanti kalau kita naik ke atas si Dika mau ikut." Ucap Betmen. "Hahahaha." Dika loe nanti ketagihan....! Sahut Bob. "Hehehehe.......! Biar gairah muda ku tumbuh." Ucap Dika. "Siap, nanti gue kasih yang bening." Ucap Bob. "Siap, Thank Bob." Jawab Dika. "Waktu semakin berlalu jam menunjukkan pukul 02:00 mobil yang di tumpangi mereka berempat kini memasuki area hutan. Dika dan Betmen samar samar melihat bayangan putih di semak semak dan mereka berdua penasaran bayangan apa itu. Dika langsung merapat kan dirinya kepada Betmen yang melihat kearah kaca mobil mata tidak berkedip kemudian sosok tinggi putih yang sedang terbang menuju kearah mobil kami. Seketika mereka berdua Betmen dan Dika berteriak histeris. "Aaaa..... Seetaan........! Awas, Holik ada setan..... Mereka berdua berteriak seraya berpelukan di belakang jok mobil. "Woy....... Homo kalian berdua, sampai berteriak segala, kalau mau berpelukan tak usah sambil berteriak." Kekeh Bob, dan Holik pun tertawa terbahak-bahak melihat dari kaca spion dalam mobil. "Bob dan Holik beneran kami berdua lihat pocong dia terbang kearah mobil kita.' Jawab mereka berdua seraya masih berpelukan. "Kebanyakan nonton film-film horor kalian berdua." Sahut Holik. "Hahahaha." Bener tuh......! Timpal Bob. "Mending kalian pindah ke jok belakang tuh pelukan nya jijik gue lihat nya." Kekeh Holik cekikikan. "Yaaa udah kalau gak percaya mah mending gue tidur ahk......! Takut pocong itu datang.! Ucap Betmen melepaskan pelukannya. "Hahahaha." Mereka berdua tertawa terbahak bahak........! Beda dengan Dika ia mulai menenangkan hati nya berharap pocong itu tidak terlihat lagi di mata nya, lalu mengambil ponsel dan mendengarkan lagu di ponsel nya. Di sela sela lagu ada seseorang wanita berteriak. "Mas....... Dika........ Tolong........ Aku.........! "Mas......Dika......... Tolong........ Aku.........! "Langsung ponsel nya di lemparkan ke bawah karna kaget mendengar seorang wanita yang mengiba meminta tolong kepadaku. "Dika....... Ada apa lagi sih, sampai ponselmu kau lempar segala.,? Tanya Bob. "Ta... Tadi aku dengerin suara wanita meminta tolong, Bob......! Ucap Dika keringat dingin di dalam wajahnya. "Ahk, kamu mah ada ada saja. Loe kan lagi dengerin lagi di ponselmu. Mungkin saja suara backsound di lagunya." Sahut Holik mata nya masih menatap kearah jalan. "Sum.... Sumpa...... Sumpah...... Lur...'' Jawab Dika terbata bata. "Mungkin itu memang suara dari lagunya. Yang tidak sengaja terekam saat pembuatan lagu, itu kan bisa saja terjadi. " Ucap Bob Bijak memberi nasehat kepada Dika agar tidak ketakutan. "Bener kata si Bob, aku juga setuju dengan pendapat nya." Terang Holik. "Baiklah, mungkin itu memang benar." Jawab Dika pasrah. "Lebih baik kau tidur sama seperti Betmen." Sahut Bob. "Ok." Jawab Dika langsung memejamkan mata seraya kepalanya ia baringkan ke paha Betmen. Membuat Bob dan Holik Simatupang tertawa cekikikan. Mobil yang mereka berempat tumpangi melaju meninggalkan hutan yang lebat itu dan memasuki area persawahan dan di sana ada sebuah gapura besar bertuliskan. SELAMAT DATANG DI DESA KALIGIRI. Akhir kita sampai juga di desa Mbah Sardjito atau biasa di panggil Mbah Sarji. Tak lama dari gerbang itu hanya satu jam perjalanan mobil yang di kemudikan oleh Holik Simatupang memasuki sebuah rumah dengan pagar yang terbuat dari bambu. Pintu pagar pun di buka oleh seseorang yang mungkin dia juga tamu di rumah tersebut. Setelah mobil berhenti dan terparkir bersama dua mobil lainnya, Bob dan Holik pun turun tanpa membangunkannya Dika dan Betmen yang tertidur lelap dalam mobil tersebut. Mereka berdua lalu berjalan kearah saung yang ada beberapa orang yang sedang asyik mengobrol seraya meminum kopi yang ada di gelas mereka. "Assalamualaikum." Ucap Holik kepada mereka berempat yang sedang duduk di saung dan salah satu dari mereka yang membukakan pintu pagar itu. "WaallAikum Salam." ayo silahkan naik dan duduk." Jawab mereka mempersilahkan. "Terima Kasih banyak, " Kata Holik seraya mengulurkan tangan untuk bersalaman. "Sama Sama." Balas mereka menyambut uluran tangan untuk bersalaman. "Dari mana mas mas ini? Tanya lelaki dari empat itu setelah Bob dan Holik duduk di saung itu. "Kami berdua dari Jawa Barat sebenarnya kami berempat yang dua lagi sedang terlelap dalam mobil.! Ucap Bob. "Ohk........! Dimana Jawa Barat nya mas.? Tanya satu lelaki yang duduk di samping Holik. "Cianjur Pak." Jawab Bob. "Ohk tak jauh atuh mas dari kota ku.! Kata lelaki itu. "Emang Bapak di kota mana? Tanya Bob penasaran. "Aku Bandung Barat, tepatnya di Sasak Raja Mandala. "Dari Jembatan ke mana? Tanya Bob, mengingat kepada bos pembunuh bayaran yang pernah ia suruh untuk menghabisi Tedi Ferdiansyah dan Andri Setiawan. "Itu........ Mas yang jalan mau kearah Curug Cihea, Gunung Lemah pasagi. "Ohk..........! Bendungan Citarum......! Sahut Bob Hidayat. "Iya......." Betul..........! Kata lelaki itu, seraya memperkenalkan diri nya masing masing kepada Bob dan Holik Simatupang. Setelah berbincang bincang dengan mereka yang telah datang dengan maksud tujuan masing masing, Bob dan Holik pun Ijin untuk beristirahat di saung tersebut karna badan lelah dan rasa ngantuk melanda. !!Warning!! Wajib like dan komen. Setelah baca. Karna like dan komen itu gratis. Bila suka dengan karya author tambahkan Favorit atau vote nya. Bersambung.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD