5

1535 Words
Keesokan harinya setelah mengambil cuti sehari, Luna mencari alamat peramal Nyai Mikmir. Betapa terkejutnya Luna saat melihat rumah sang peramal, didalam bayangannya rumah peramal itu banyak hal misterius, terkesan gelap, dan lusuh seperti rumah-rumah peramal yang biasa dia lihat di film atau sinetron yang biasa dia tonton. Tapi itu semua terbantahkan, rumah sang peramal Nyai Mikmir sangat berbeda dari yang dia pikirkan. Rumah peramal itu jauh dari kesan misterius, cat warna rumahnya berwarna merah muda, banyak bunga-bunga yang indah berada dihalaman rumah peramal. "Eh, serius ini rumah Nyai Mikmir. Cakep bener dah ini. Pinky begini, gue jadi pengeeen." Luna melangkahkan kakinya masuk kedalam halaman rumah Nyai Mikmir. "Permisi...," ujar Luna. "Yaa tunggu sebentar." Terdengar suara seorang wanita dari dalam rumah. Luna merasakan pendengarannya, mendengar suara lagu-lagu yang terasa familiar ditelinganya. Seorang wanita setengah baya, membuka pintu rumah dan tersenyum melihat Luna. "Nyari siapa yaa, Neng," ujar wanita itu dengan senyum sumringah. "Maaf ini apa betul ini rumah Nyai Mikmir?" tanya Luna. "Betul sekali. Perkenalkan saya Mikna Miranti alias Nyai Mikmir," ujar wanita itu memperkenalkan dirinya pada Luna. Luna terperangah melihat peramal. Peramal yang dikira Luna tua dan seperti nenek-nenek kampung dan tidak menarik malah sangat trendi, walau sudah berumur, tapi sangat gaul, warna rambutnya dicat pirang, pakai softlens, dan berpakaian seperti wanita karir. Buset dah nih peramal gaul bener "Hayoo kamu pasti lagi membantinkan. Aku memang mempesona." "Eh ga gitu Nyai. Sa-saya Luna, Nyai," ucap Luna. "Jangan gugup gitu, Nyai orang yang ramah, suka menolong, cantik, dan mempesona. Ayoo masuk dulu, kita ngobrol-ngobrol di dalam," ujar Nyai Mikmir dengan ramah. Luna mendengar lagu Blackpink feat Selena Gomez berkumandang dari dalam rumah. Ia melihat berbagai macam kaset cd Kpop ada dirumah Nyai Mikmir. Luna tertegun saat melihat ditembok rumah Nyai Mikmir ada poster BTS, Blackpink, NCT, dan terakhir Red Velvet. "Kamu suka kpop?" tanya Nyai Mikmir. "Suka Nyai." "Kamu Army, NCTzen, Blink, Reveluv?" "Saya Army dan Blink." "Yaa ampun senengnya bisa bertemu dengan sesama Army." "Bias kamu siapa?" tanya Nyai Mikmir semangat. "Saya suka Kim Taehyung, Nyai. Gantengnya bikin klepek-klepek." "Aduuh memang si V gantengnya paripurna bener dah. Suka yang berondong-berondong bikin awet muda." "Ah, Nyai tau aja yang bening-bening." "Tau donk, jarak pandang 100 km pun radar Nyai tuh langsung nyantol sama yang cakep-cakep." Luna tertawa, ia benar-benar tak habis pikir bisa bertemu dengan seorang peramal yang tak biasa. "Ooh iya, saya ingin menanyakan ke kamu, apa maksud dan tujuanmu kesini? Kamu tahu alamat saya dari siapa?" "Sebelumnya saya ingin berterima kasih pada Nyai yang sudah mau menerima saya disini. Saya tahu tentang Nyai dan alamat rumah Nyai dari teman saya Rani." "Kamu resmi amat Neng. Udah kayak pidato aja. Santuy aja neng, kayak dipantai. Eeh, tadi siapa nama temen kamu, Rani? Apa maksudmu Rani Yunita yang baru saja menikah dengan Bensin?" "Benson Nyai bukan Bensin." "Alah typo dikit, biasalah itu. Nyai hanya manusia biasa yang suka typo, hidup tanpa typo itu tak indah." "Tapi banyak juga yang ngelambe Nyai kalau suka typo." "Peduli amiiir, Neng. Hempaskan netizen mulut sampah, Nyai sih santuy." Waduuh nih Nyai, kalau ngomong somplak juga. "Bay te wey eniwei baswey, ngapain si Eneng kerumah Nyai yang kece badai ini." Wadoh nih Nyai ajaib. "Begini Nyai, saya mau berkonsultasi tentang kehidupan asmara. Kapan yaa kira-kira saya memiliki kekasih," ujar Luna dengan serius. "Owalah mbok yo ngomong dari tadi, jadine aku ki ora bingung dewe. Tak kiro sampeyan ki wartawan, kalau wartawan wegah aku. Raimu kok serius ngono to Nduk." Luna kebingungan mendengarkan perkataan Nyai Mikmir. Tiba-tiba saja si Nyai berbicara memakai bahasa daerah. Nih Nyai ngomong pakai bahasa jawa ya? Aduh mana eike ga ngerti lagi. Kalau difilm-film pasti ada artinya. "Eh, kamu ngerti tidak apa yang tadi Nyai katakan?" "Maaf Nyai, saya kurang mengerti." "Tadi Nyai kira kamu itu wartawan, kalau wartawan Nyai ga mau. Wajahmu juga serius amat sih Neng." Luna termanggut-manggut mendengarkan arti kata dari Nyai Mikmir. Nyai Mikmir memperhatikan raut wajah Luna, gadis didepannya cantik, mandiri. Terlihat dari gaya berbicaranya yang lugas, ia berpikir kalau Luna tipe wanita mandiri. Saking mandirinya Luna kesulitan mendapatkan jodoh yang sesuai dengan kriterianya. "Nyai... Nyai Mikmir, Nyai baik-baik aja?" tanya Luna. "Eh, sorry Neng. Nyai tadi lagi mendeteksi kamu bagaimana orangnya, melihat penampakan-penampakanmu." "Mendeteksi? Memangnya aku bom." "Kamu bom yang meledakan hati para pria." Mampus dah gue dibilang bom "Oke kita kembali lagi ke laptop. Are you ready?" "Ready." "Yuk akh cus joget-joget tok tik dulu." Badalah sih Nyai anak tok tik. Nyai Mikmir berjoget gaya tok tik, Luna pun akhirnya ikutan juga. Walau ia sebenarnya malas, tapi demi ramalan ia rela menggoyangkan badannya. "Kaku amat, itu tangannya bukan begitu," seru Nyai saat Luna salah gerakan. "Eh, mangap Nyai salah." "Ulangi lagi sampe bener." Akhirnya setelah 10 kali take video, selesai sudah acara tok tik mereka. Luna sangat senang melihat hasilnya. "Nah gitu dong, happy dikit dong. Hidup ini jangan dibawa spaneng bisa cepat tua nanti." "Iya Nyai." "Luna, kamu itu seorang wanita mandiri dan serius dalam menjalani hidup. Oleh sebab itu sampai sekarang belum bisa mendapatkan kekasih, 'kan?" Luna kaget mendengar perkataan Nyai Mikmir, kenapa wanita yang ada dihadapannya tahu kalau ia seperti itu. "Tentu kamu bingung mendengar perkataan saya. Tapi, saya itu peramal sekaligus konsultasi tentang kepribadian juga. Jadi ga usah bingung, kamu tadi mau menanyakan tentang jodoh, 'kan?" "Iya Nyai." "Yuk, kamu ikut keruangan konsultasi saya." Luna masuk ruang konsultasi dengan warna kuning pastel. Benar-benar tidak seperti ruangan peramal seperti difilm-film, jauh sekali dari kesan angker. Tak menunggu lama Nyai Mikmir langsung berkomat-kamit di depan bola lampu kristal. Luna memperhatikan hal tersebut, ia tidak ingin melewatkan suatu hal apapun. Ia penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya. Akhirnya selesai juga Nyai Mikmir berkomat-kamit di depan bola lampu kristal. "Nak Luna, kamu itu dipermudahkan oleh yang Maha Kuasa suatu rejeki yang lancar, karir yang cemerlang, tapi kamu kesulitan mendapatkan jodoh." Perkataan Nyai Mikmir membuat Luna tak percaya, ia dipuji-puji dulu, diangkat tinggi-tinggi setelah itu ia dibanding dari atas kebawah. Apakah benar kalau ia kesulitan mendapatkan jodoh? Luna menjadi bimbang sendiri. "Dan satu lagi nih buat kamu, kamu harus pahami bener-bener deh ini. Harus kamu mengerti." Luna mendengarkannya dengan serius, ia tidak ingin melewatkan satu katapun yang keluar dari bibir Nyai Mikmir. "Kamu harus dengar dan pahami ya." "Iya Nyai." "Kamu harus tetap mengerti ya." "Baik Nyai." "Benar-benar harus kamu mengerti, dengar, dan pahami ya." "Iya Nyai. Saya sudah mendengarkan sesuai dengan perkataan Nyai." "Serius?" "Ya ampun Nyai, saya kurang serius apa lagi ini." "Jangan marah ya." "Saya ga marah Nyai." "Yakin ga marah?" Luna ingin sekali meledak mendengarkan perkataan Nyai Mikmir yang sedari tadi hanya berputar-putar tidak jelas. Ingin gue sambit juga nih Nyai. Sial bener dari tadi ngemeng ga jelas mulu. "Tuh, kan marah." "Nyai jangan berputar-putar kayak gangsingan begitu, please deh Nyai." "Hahaha, ternyata kamu tidak sabaran juga. Baiklah Nyai ingin mengatakan–" Suasana menjadi hening, Nyai Mikmir masih memikirkan perkataannya lagi. Luna menghela napasnya berkali-kali, kenapa peramal ini seakan mengganggu emosionalnya, seakan mengetes seberapa besar tingkat kesabarannya. "Kamu harus segera menikah diusiamu ke 30 tahun." "Serius Nyai! Sekarang usia ku itu 30 tahun loh, Nyai. Berarti tahun ini, tahun terakhirku Nyai?" "Anda benar sekali, selamat anda mendapatkan sebuah payung cantik. Hadiahnya bisa diambil diwarung terdekat rumah orang lain." Luna ingin sekali menjambak rambut pirang Nyai Mikmir. Ia lagi serius, malah peramalnya itu mengucapkan hal yang tidak penting. "Wajahmu jangan ditekuk begitu, ga baik untuk kesehatan, ntar banyak keriput, loh." "Yaa ampun Nyai. Aku harus bagaimana biar segera dapat jodoh?" "Yaa cari dong para lelaki, banyak loh diluar sana. Gitu aja kok rempong sih, Neng." Ingin sekali Luna menggunduli Nyai Mikmir. Jika ia mudah mencari jodoh buat apa ia datang kesini. "Saya ingin mengatakan hal yang serius pada kamu." "Nyai kali ini tolong jangan berputar-putar." "Jodoh kamu itu awalan hurufnya K atau bisa V? "K? V? Siapa itu Nyai?" "V BTS alias Kim Taehyung." Luna membelalakan matanya, ia tidak percaya mendengar perkataan Nyai Mikmir. Kalau V BTS atau Kim Taehyung tentu ia tidak keberatan malah dapat berondong. Tentu itu anugerah terindah yang pernah dia miliki. "Tapi bohong, hahaha." Nyai Mikmir tertawa sendiri dengan ucapannya. Hal tersebut membuat Luna makin kesal. "Tuh kan kesal, santai aja kali Neng. Jangan dianggap serius." "Nyai tolong dong jangan memberikan harapan palsu." "Oke... oke. Kamu dengarkan baik-baik, kita serius sekarang. Kalau kamu jika melewati usia 30 tahun dan belum juga menikah kamu akan jadi perawan tua alias tidak akan pernah menikah." Wajah Luna memucat, ia sangat shock mendengar perkataan Nyai Mikmir. "Ini serius Nyai?" "Iya saya serius. Kamu harus bisa segera menikah yaa." "Kira-kira siapa jodoh saya yaa Nyai?" "Tunggu sebentar." Nyai Mikmir kembali sibuk komat-kamit di depan bola lampu kristal. "Nah udah ketemu jawabannya." "Gimana jawabannya Nyai?" "Rahasia, hihihi" "Ya ampun Nyai. Aku udah serius ini malah dibilang rahasia." "Begini Nak Luna. Ada hal boleh diucapkan, ada yang tidak boleh karena itu seakan membuka tabir manusia. Kalau manusia terlalu percaya hal gaib juga tidak baik, semua harus balance. Jadi saya harap kamu tetap berusaha. Yang jelas kalau kamu sudah menemukan suami, ia seorang suami yang bertanggung jawab dan mencintai kamu apa adanya tanpa memandang usia." Luna menganggukan kepalanya, ia mengerti maksud dan tujuan perkataan Nyai Mikmir. Ada hal yang merupakan rahasia Illahi, tapi ia akan tetap berusaha untuk yang terbaik baginya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD