Evalinda mendengar seseorang menggedor-gedor pintu kamarnya, ia ingat betul hari ini adalah hari pertama ia di suruh istirahat oleh Erra, dan Erra memberinya dua hari, itu artinya ia masih memiliki kesempatan untuk beristirahat, namun mengapa seseorang mengganggu tidurnya? Jika itu Olin tak perlu menggedor-gedor pintu, biasanya ia akan langsung masuk.
Evalinda akhirnya bangkit dari pembaringannya dan menghela napas halus, kepalanya masih sangat pusing, namun suara gendor-gendor kamar itu menyuruhnya untuk cepat membuka.
Evalinda membuka pintu dan melihat Olin berdiri didepan pintu kamar.
“Olin? Kenapa mengetuknya? Biasanya kamu akan langsung masuk,” geleng Evalinda.
“Kamu harus ke dapur sekarang juga,” kata Olin menarik Evalinda.
“Ada apa dengan dapur? Kebakaran?”
“Hush kamu,” geleng
