hatiku sangat hancur

1061 Words
Aline berlari sekuat-kuatnya, dia mencari toilet dan segera masuk ke dalam. Dia mengeluarkan semua yang sejak tadi dia tahan didalam hatinya, hatinya hancur dan sulit untuk diperbaiki lagi. Suami yang sangat dia cintai ternyata mengkhianatinya. Bukan hanya dalam waktu satu atau dua hari, suaminya membohonginya selama hampir satu tahun dan itu hampir dari setengah umur pernikahannya. Aline menangis sejadi-jadinya, dia berselingkuh tapi perselingkuhannya ini telah didukung oleh keluarganya sendiri, membuat Aline merasa jika dirinya lah yang sudah seperti orang bodoh, yang hanya dirinya yang tidak mengetahuinya, sedangkan semua orang sudah mengetahuinya tetapi, dirinya lah yang tidak mengetahui sedikitpun. Semua tersimpan dengan baik dan juga sangat rapi, mungkin jika bukan Santi yang menemuinya, hingga saat ini Aline tidak akan mengetahuinya sama sekali. Mengingat janji suci yang Aldo ucapkan didepan penghulu dan ucapan manisnya yang selalu dia katakan setiap hari ternyata itu semuanya adalah sebuah kebohongan semata, ternyata kata cinta yang dia katakan adalah bulsyet, karena Aldo tidak pernah mencintainya. Aline diatas toilet sambil menunduk, air matanya jatuh sangat deras, bagaikan hujan yang turun tiada henti. "Hiks ... Hiks, Aldo kamu mengatakan jika kamu mencintaiku? Tapi apakah ini cinta yang kamu katakan selama ini Aldo? Kamu mengatakan jika kamu hanya mencintai aku dan tidak ada wanita lain yang ada dihati kamu selain aku, tapi nyatanya? Semuanya palsu! Kamu sudah membohongi aku!" Air mata pun mengalir sangat deras, Aline sudah tidak kuat dengan semua ini, dia ingin mengakhiri hubungannya bersama Aldo dan pergi meninggalkan semuanya, ingin sekali memulai hidup yang baru tanpa ada Aldo disekitarnya. "Aku harus meminta cerai dan pergi sejauh-jauhnya, aku sudah cukup menderita dengan keluarganya yang selalu memandang rendah aku, kalau bukan karena Aldo, aku sudah pergi sejak dahulu tapi saat ini, Aldo pun sudah tidak mencintai aku, aku membencinya, aku sangat membencinya!!!" Teriak Aline sambil memukul tembok begitu keras dan tanpa terasa dari tangannya keluarlah cairan merah yang mengalir dari kulit putih tangannya yang putih dan mulus. Aline melihat tangannya yang berdarah sambil menangis dia pun berkata "luka ini? Tidak sesakit hatiku, hatiku jauh lebih sakit daripada ini! Hiks ... Hiks ... Ya tuhan, kenapa takdir begitu kejam padaku, kenapa ya tuhan! Pria yang aku cintai begitu kejam menyakiti aku hingga seperti ini, kenapa? Kenapa cinta ini sangat menyakitkan!" Teriak Aline didalam kamar mandi , untung saja disana sedang tidak ada siapapun, hanya ada Aline didalamnya. Setelah mengurung diri selama dua puluh menit, hati Aline yang terasa sesak sedikit jauh lebih baik, dia pun keluar dan berjalan pergi meninggalkan tempat itu. *** Ditempat lain. Aldo yang mengejar Aline dan tidak menemukannya dimana pun, dia berusaha menelpon Aline tapi Aline mematikan ponselnya. "Arrghhh ... Aline kemana kamu sayang? Kamu pasti sangat marah padaku, aku pria bodoh, aku bahkan tidak memberikan kamu kebahagiaan yang aku janjikan padamu Aline, aargghh ... Dimana kamu sekarang! Aku mohon jawab panggilan aku," Teriak Aldo sambil membuka dasinya, dia berjalan kembali dan mengambil mobilnya. "Sayang, kamu dimana? Aku takut kamu berbuat hal yang nekad, aku tidak sanggup kalau harus kehilangan kamu, ya tuhan tolong lindungi dia, aku mohon ya tuhan!" Ucap Aldo dan air matanya pun mulai mengalir, hatinya gelisah dan sebelum dia menemukan Aline, dia tidak akan bisa merasa tenang. Drrrt ... Drrrttt ... Ponsel Aldo pun berbunyi, saat dia melihat ID pemanggil nya adalah Meta, Aldo tidak ingin menjawabnya bahkan melempar ponselnya. "Untuk apa lagi dia menghubungi aku!" Ucap Aldo dengan ekspresi kesalnya. Aldo mengacak-acak rambutnya dan terus menyusuri jalan untuk mencari Aline. Dia menelpon ke rumah dan menyuruh pelayan dirumahnya untuk segera memberitahukannya jika Aline sudah kembali. "Aarghh ... Kenapa harus begini? Kenapa ya tuhan? Dia tahu darimana jika aku ada disana? Arghhh ... Aline aku sangat mencintai kamu, hanya kamu wanita yang aku cintai Aline!" Teriak Aldo didalam mobil, dia seperti orang gila yang sudah kehilangan harta paling berharga dalam hidupnya. Aldo merasa sangat frustasi dan hal dia takutkan akhirnya terjadi juga. Senyuman Aline yang membuatnya jauh lebih sakit, senyuman yang menandakan jika Aline akan pergi meninggalkannya. Aldo sangat egois, dia tidak mau melepaskan Aline karena Aline hanya akan menjadi miliknya dan tidak seorang pun yang boleh menyentuh Aline selain dirinya. *** Sementara Aldo yang sibuk mencari Aline. Aline baru saja keluar dari gedung hotel itu, tubuhnya lemas tidak berdaya, dia merasa ingin mati saja saat ini. Dia berjalan sempoyongan dengan tatapan kosong dan hanya ada kesedihan yang dia rasakan membuat dia berjalan tanpa arah dan tujuan entah kemana dia harus berjalan. Tanpa sengaja dia hampir saja tertabrak oleh mobil mewah berwarna hitam. "Ahhhh ... " Aline berteriak dan mobil itu pun segera berhenti secara mendadak. Aline terjatuh, tangan dan kakinya pun berdarah, namun Aline tidak merasakan rasa sakit itu, karena rasa sakitnya yang lebih parah adalah hatinya, hatinya yang sedang terluka. Dari dalam mobil hitam itu, turun lah sosok pria tampan memakai setelan jas hitam dan kemeja putih. Dia pun berjalan mendekati Aline dan melihat wanita yang dia tabrak sangatlah cantik namun wanita itu terlihat diam saja, terlihat jika dia sedang menangis karena wajahnya basah oleh air mata. Pria tampan itu berjongkok dan mengulurkan tangannya. " Kamu baik-baik saja kan?" Tanya pria tampan itu yang terus menatap sosok wanita cantik yang terlihat sedang melamun. Aline tidak merespon apapun, dia bangun sendiri dan dengan tatapan kosongnya dia pun membalikkan tubuhnya dan langsung pergi meninggalkan pria tampan itu. Pria tampan itu menaikkan alisnya dan dia merasa bingung. Wanita itu terlihat dingin dan tidak memandangnya sama sekali, padahal banyak wanita yang saling berebut untuk mendapatkan perhatian nya, tetapi wanita ini, bahkan untuk melihatnya pun tidak sama sekali, seperti tidak tertarik padanya sama sekali. Pria tampan itu tersenyum tipis dan berkata "wanita yang sangat menarik, bahkan dia tidak menuntut untuk meminta ganti rugi padaku!" Ucap pria tampan itu dan dia pun bangun dan hendak mengejar wanita cantik yang terlihat dingin namun mempesona. Saat pria tampan itu hendak mengejar, Aline sudah naik taksi dan menghilang. "Ahhhh shitt …!!! kemana perginya dia? Bahkan aku belum tahu namanya?" Umpat pria tampan itu, dia sangat ingin mengenal Aline. "Tunggu saja, aku pasti akan menemukan kamu!" Ucap pria tampan itu, dia tersenyum misterius dan kembali masuk ke dalam mobilnya. Menyalakan mesin mobilnya dan pergi meninggalkan tempat itu secepatnya. -bersambung- Dhini-218 only on : Dreame n innovel
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD