Serangan Serena Untuk Jana

1492 Words

Di balik jendela, cahaya senja memeluk puncak-puncak pepohonan yang bergoyang lembut oleh angin senja. Langit berubah warna dari biru langit terang menjadi gradasi oranye keemasan yang memukau, menciptakan lanskap magis yang seolah-olah dipinjamkan dari lukisan klasik. Suara gemericik air sungai yang mengalir pelan seperti melodi yang tenang, menghiasi suasana senja yang damai ini. Di tengah keheningan, terdengar dentingan piano dari balik pintu, menyatu dengan aroma harum lilin yang memenuhi ruangan. Itulah momen yang membuat hati berdebar-debar, di mana waktu berhenti sejenak dan ruang hanya dihuni oleh dua insan yang sedang berhadapan dengan senyuman. "Kamu suka mendengar piano yang aku mainkan?" Tanya Aksa pada Jana, saat ini keduanya sedang berada di dalam rumahnya Aksa. Tadi sepul

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD