Sebuah kemungkinan.

1582 Words

"Kamu sudah melupakan saya!" Tegas Aksa, membuat Jana mematung bingung dengan apa yang dikatakan sang atasan itu. Bukankah mereka bertemu hampir setiap hari di kantor ini? Hanya kemarin saja, Jana tidak melihat laki-laki itu. Karena Aksa tidak masuk dan Jana tidak tahu alasannya. "Maksud Bapak?" tanya Jana, dengan penuh hati-hati. "Kamu terlalu lama bersama Rio hari ini," sinis Aksa lagi. Lagi-lagi membuat Jana mengerjap tidak mengerti dengan apa yang dimaksud bosnya tersebut. "Oh, karena saya pikir ada Nona Serena di sini," jawab Jana. "Pagi tadi, kamu tidak ke sini. Dan setelah syuting, kamu malah asik-asikan bersama Rio. Kamu ini tidak ingat sama saya." Keluhan Aksa ini lebih mirip ke sebuah rengekan anak yang tidak mau kehilangan ibunya, atau pun mainan kesayangannya dan Jana mer

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD