“Enak aja nyuruh gue pulang! Elo siapa? Bapak gue?” gertak Elvin, lantas kembali menyambar botol minuman di hadapannya, menuangkan isinya dalam gelas dan hampir saja kembali menenggaknya. Beruntung tangan Ervan lebih gesit, sehingga ia bisa menghentikan niatan Elvin. Cepat-cepat Evrvan mengambil alih gelas tersebut dan menjauhkannya dari jangkauan Elvin. “El, kenapa kamu minum-minum begini sih?” tanya Ervan khawatir. Awalnya lelaki itu sama sekali tak mencemaskan keberadaan Elvin, namun melihat kondisinya yang mabuk dan kacau seperti ini membuat Ervan ingin segera menyeret perempuan itu untuk segera pulang dan meninggalkan club yang semakin malam semakin ramai dengan pengunjung yang rata-rata adalah wisatawan asing. “Kenapa? Enggak boleh? Elo siapa larang-