FAKTA

1171 Words
                “Maaf Mas, di bawah ada Mbak Tari sama mama nya, nyariin mas.” Ucap wanita tersebut, ekspresi wajah Chatura langsung berubah seratus delapan puluh derajat, Sienna memandang wajah Chatura dengan tatapan bingung, pria itu langsung menarik kembali Sienna untuk masuk ke dalam kamar, namun sepertinya ia terlambat sebuah suara yang memanggil namanya terdengar tepat ketika Chatura memegang gagang pintu.                 “Mas!” Panggil seorang wanita yang bertubuh tinggi, tinggi nya bahkan hampir menyamai Chatura.                 “Halo, Tari…” ucap gadis itu sembari memperkenalkan diri nya kepada Sienna, Sienna kemudian membalas uluran tangan gadis itu sembari tersenyum.                 “Sienna.” Chatura menghela napas dengan gusar, kemudian tangannya yang sejak tadi merangul Sienna di pundak, kini beralih ke pinggang gadis itu.                 “Tar, kenalin, ini Sienna, calon istri gua.” Ucap Chatura, tangannya mempererat rangkulannya pada Sienna, Tari seketika membelakan mata nya, kaget, melihat apa yang baru saja Chatura lakukan. Tidak, Chatura yang ia kenal selama ini adalah Chatura yang dingin, Chatura yang bahkan kaku ketika berbicara dengan perempuan, tetaoi Tari heran, kenapa Chatura bisa bersikap seperti itu dengan gadis di samping nya.                 “Bercanda ah, temen? Temen SMA? Apa kuliah? Atau SMP?” Tanya Tari, ia masih tersenyum, menampilkan deretan gigi nya yang rapih sementara Chatura sama sekali terlihat tidak nyaman, Sienna sendiri merasa bingung di antara mereka.                 “Calon istri. Sayang, kenalin, dia namanya Tari, keluarga jauh sih, dari papa.” Ucap Chatura, Sienna hanya diam, karena bingung harus merespon bagai mana ucapan Chatura barusan.                 “O..oh gitu, kok aku baru tau ya mas? Tante juga gak pernah cerita.” Ucap Tari, lagi. Chatura hanya mengangkat bahu nya acuh, kemudian setelah itu ia menarik Sienna untuk beranjak dari tempat itu.                 “Eh.. gak sopan kamu ih, dia masih berdiri di sana looh.” Ucap Sienna sembari berusaha menengok ke belakang di saat mereka sedang menuruni satu per satu anak tangga.                 “Nanti deh di ceritain, kesel banget sama dia. Nyosor mulu.” Ucap Chatura.                 Chatura, kemudian membawa Sienna ke bawah untuk di kenalkan kepada keluarga besar nya. Sienna masih tidak mengerti kenapa mood Chatura tiba-tiba berubah hanya karena ia di sapa oleh Tari, setelah di kenalkan kepada keluarga besar Chatura, Sienna dapat menyimpulkan bahwa wanita dengan sanggul super heboh yang duduk di sebelah Melisa adalah orang tua Tari, semua orang di sana ramah kepada Sienna, kecuali wanita itu, terlebih ketika Chatura menekankan kata Calon Istri ketika memperkenalkan Sienna, mata nya tidak bisa bohong.                 “Mbak Melisa, kirain kita bakal jadi besan.” Ucap Wanita itu dengan sarkas. Sedikit jauh memang jarak nya, tapi Sienna masih bisa mendengar nya.                 “Dia itu ibu nya Tari, Tari itu keluarga dari papa, saudara jauh, pernah mau jadiin Chatura menantu satu tahun yang lalu, tapi Chatura gak mau, sampai-sampai pas acara makan-makan buat deketin mereka berdua, hari itu Chatura langsung flight ke Bali. Sangking gak mau nya.” Ucap Ema yang entah datang dari mana ketika Sienna tengah duduk sendirian karena Chatura sedang di panggil oleh papa nya untuk menyapa teman-teman papa nya yang hadir.                 “Oiya mbak heheh, pantes aja tadi ngeliat aku kayak sinis banget.” Jawab Sienna.                 “Emang gitu orang nya, kalau gak suka sesuatu, mama aja pernah di sinisin pas beli berlian baru, padahal posisi nya waktu itu dia udah pengen jadiin Chatura menantu. Heran deh, kenapa si papa iya-iya aja pas Tante Farah minta Chatura buat di jadiin menantu.” Ucap Ema, lagi. Sienna hanya diam seribu bahasa, mendengar bahwa Chatura sempat akan di jodohkan dengan Tari, membuat sesuatu di dalam diri Sienna seakan merasa aneh, seperti rasa sesak tetapi bukan sesak. Rasa nya aneh. Ya jangan cemburu juga sih, lo sama dia juga gak ada status. Ucap Sienna dalam hati, sejak tadi ia terus mengingatkan dirinya sendiri agar tidak jatuh lebih dalam kepada Chatura.                 “Cii, maaf ya lama. Keluar dulu yuk bentar, aku mau kenalin sama temen-temen ku.” Ucap Chatura, yang tiba-tiba muncul di sisi kanan Sienna.                 “Oh iya? Yaudah ayo. Mbak, aku ke depan dulu ya.” Jawab Sienna. Mereka berdua kemudian berjalan bersama ke ruang depan, tempat di mana Ambar melakukan prosesi lamarannya tadi. Dari jauh, dua orang dengan tinggi yang hampir sama dengan Chatura sedang melambai ke arah mereka, tanpa di beritahu pun Sienna sudah tahu, siapa mereka.                 “Waduuuuhhh, bapak Chatura sudah punya gandengan inii, eh kenalin gua Aksara, ini Raja.” Ucap pria dengan rambut klimis yang di tata rapih beserta baju batik yang membuat dirinya nampak seperti pengawal presiden  di mata Sienna.                 “Haloo, gua Sienna.”                 “Gua Raja, eh kayak nya gua pernah liat lo deh, di acara Unicorn Fest kan? Lo yang jadi perwakilannya Unicorn kan? Gila-gila! Selera Chatura gak main-main men!” ucap Raja yang begitu heboh ketika tahu, Gandengan  sahabat nya itu merupakan wanita yang nampak sangat berkelas.                 “Eh iya, wah kebetulan banget.” Jawab Sienna.                 “Udah dulu kali ngobrol nya, panas nih. Masuk dulu yuk, makan gitu, sambil ngobrol.” Ucap Chatura. Mereka kemudian berpindah tempat, lalu berbincang sembari menikmati hidangan yang di sajikan. Tidak sulit bagi Sienna untuk berbaur dengan teman-teman Chatura, mereka sebelas dua belas dengan Chatura, beda nya, Raja dan Aksara lebih banyak bicara, tipikal laki-laki yang kalau ketemu perempuan gak pernah kehabisan bahan obrolan.                 “Berarti lo kenal sama Vinca? Vinca tuh mantan gua tau, lo follow-follow an gak sama Vinca di Ig? Masa lo gak pernah lihat foto gua di insta story nya sih?” Tanya Raja. Aksara dan Chatura saling berpandangan ketika mendengar kata Mantan  yang terucap dari mulut Raja.                 “Sempit banget ya dunia, tau gitu kemaren gua minta bantuan Vinca aja.” Sambung Chatura.                 “Temenan, soalnya pernah sekelas sama Vinca pas kelas sebelas sampai kelas dua belas awal, kan pas semester dua dia pindah tuh. Yaudah, tapi gua gak pernah lihat lo di instastory nya deh, Lo sama dia pacaran kapan sih? Pas masih kuliah? Apa sebelum dia nikah sama yang pelaut ini? gua aktif kok di ig, malah story nya dia gua nontonin terus, gak ada tuh.” Jawab Sienna.                 “Hah? Pelaut apa Sienna? Kita lagi ngomongin Rienna Vinca Atmodjo kan? Lu gak salah orang kan?” Tanya Raja, lagi.                 “Lah iya udah bener, Rienna Vinca Atmodjo, anak nya pak Gunawan Atmodjo? Iya kan? Suami nya Vinca kan pelaut, yang beberapa bulan yang lalu baru pulang terus langsung beliin Vinca Range Rover, buat Early Gift wedding anniversary mereka. Kenapa sih? Kenapa bingung banget?” Tanya Sienna, yang juga ikut bingung ketika melihat wajah tiga orang di hadapannya saat ini.                 Chatura, Raja, dan Aksara saling berpandangan satu sama lain karena bingung dengan apa yang di katakan oleh Sienna barusan. Sienna mengaku kalau ia tidak pernah melihat postingan Sienna yang berbau tentang Raja, Range Rover baru Vinca yang kata nya baru ia beli beberapa bulan lalu karena ia berhasil menjual aset nya, serta tentang suami pelaut Vinca yang semakin membuat mereka bertanya-tanya.                 “Raja sama Vinca baru putus, dua hari yang lalu cii…” Ucap Chatura dengan suara pelan, sementara Raja hanya diam, mematung, dengan tatapan kosong nya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD