Raja's

1057 Words
                Chatura beranjak dari tempat duduk nya, menyerahkan Yuri kembali kepada ibu nya, sementara ia kemudian berjalan ke arah pintu, Ambar yang melihat Chatura keluar rumah pada pukul sembilan malam lantas bertanya. “Lo mau kemana?” Tanya Ambar.                 “Ke rumah Aksara, udah gak usah di tungguin, balik kok gua.” Ucap Chatura yang kemudian menghilang dari pandangan Ambar bersamaan dengan pintu yang tertutup. Sebelum berangkat, tidak lupa Chatura berkabar kepada Sienna, ya walaupun gadis itu tidak minta, hanya saja Chatura ingin Sienna tahu bahwa ia sedang tidak di rumah saat ini. Aku ke rumah temenku dulu ya. See yaa cii.  Begitulah kira-kira isi pesan  Chatura kepada Sienna, walau pesan terakhir nya saja belum di balas oleh gadis itu. sesampainya di rumah Aksara yang juga sudah seperti rumah kedua baginya, Chatura langsung masuk lalu di sambut dengan Raja yang sibuk mondar mandir kesana kemari dengan ponsel di tangannya.                 “Kenapa tuh?” Tanya Chatura saat ia berhasil mendaratkan tubuh nya di sofa empuk yang ada di dalam kamar Aksara.                 “Vinca, bunting.” Jawab Aksara. Chatura kaget, tetapi ia menyembunyikan ekspresi nya. Vinca, si pacar lima tahun Raja yang entah sudah berapa puluh kali  putus nyambung dengan sahabatnya itu.                 “Kok bisa?” Tanya Chatura, lagi.                 “Ya gak pake pengaman.” Jawab Aksara. Chatura mendesis ngeri, entah sudah kali keberapa ia memperingati Raja untuk memakai pengaman jika ingin berhubungan dengan Vinca, namun sering kali Raja tidak mendengar apa yang di katakan oleh Chatura dan juga Aksara.                 “Ya aku mau nya kita nikah aja yang, kalau gitu. Kenapa kamu mau nge gugurin anak itu?”             “Kamu ini beneran hamil apa nggak sih? Di ajak nikah gak mau, aku mampu nikahin kamu besar-besaran seperti yang kamu mau, aku juga mampu nafkahin kamu, apa sih yang bikin kamu nolak terus? Gila aku lama-lama kalau perdebatan kita Cuma muter di sini doang.”  Suara Raja terdengar meninggi, kemudian pria itu memutuskan sambungan teleponnya. Raja berjalan gusar ke arah Aksara dan juga Chatura yang menatap nya dengan tatapan bingung.                 “Jadi gimana?” Tanya Chatura.                 “Gua pengen nikahin dia, udah lama gua pengen bawa hubungan gua sama dia ke jenjang yang lebih serius, Cuma Vinca gak mau. Dia selalu nolak.” Jawab Raja dengan sangat frustasi, Chatura tahu betul bagaimana Raja menyukai Vinca, hanya saja perbedaan di antara kedua nya membuat sebuah tembok di antara mereka semakin tinggi dan tidak dapat di tumbangkan begitu saja.                           “Ya ja… lo kan tahu banget, Vinca gak percaya sama tuhan. Sedangkan marga lo aja, udah bikin orang mikir kalau lo gak boleh nikah sama yang bukan sesama lo sendiri, sadar laah.” Sambung Aksara. Iya, Vinca dan Raja memang berbeda keyakinan, atau bisa di bilang Vinca sama sekali tidak percaya dengan adanya tuhan, sementara Raja, pria itu lahir dari keturunan arab, pemeluk agama islam seratus persen sejak lahir. Mustahil bagi mereka untuk bersatu, sekalipun keluarga Raja mengizinkan mereka berdua untuk menikah.                 “Bisa, bisa kalau dia mau ikut keyakinan gua.”                 “Iya kan tapi dia nya aja gak percaya sama tuhan, Raja.” Balas Chatura dengan gemas. Niat hati ia datang ke rumah Aksara untuk mencurahkan isi hati nya kepada dua sahabat nya itu, malah tidak mendapat apa-apa selain membantu Raja memecahkan masalah nya.                 “Terus gimana tuh? Lu yakin kalau dia hamil? Atau paling enggak kalau emang hamil, lu yakin yang di kandungan Vinca itu anak lu?” Tanya Aksara, lagi. Raja terdiam cukup lama, mencerna kata demi kata yang keluar dari mulut sahabat nya itu. “Agak ragu, soalnya dua minggu yang lalu dia bilang kalau dia haid, dan emang haid, soalnya gua hapal banget tanggal nya. Tapi siapa tau emang anak gua.”                 “Lo sama dia, terakhir gituan kapan?” Tanya Chatura.                 “delapan hari sebelum dia haid.” Jawab Raja dengan polos nya. Chatura dan Aksara saling memandang satu sama lain kemudian menggeleng pelan, mereka memang tidak menyangka bahwa Raja akan sebodoh itu.                 “Selamat ja, lo gak bakal jadi bapak dalam waktu dekat ini. Sekarang ambil hp lo, telfon Vinca, putusin. Dia udah bohong sekaligus udah main belakang sama lo, gas, sekarang juga, ambil hp lo!” Ucap Chatura dengan gemas, Raja hanya menatap nya dengan tatapan bingung.                 “Kalau lo sama dia habis gituan terus habis itu dia haid, mustahil kalau itu anak lo, kalau dia emang hamil, berarti anak orang lain.” Jawab Chatura, Raja masih diam di tempat nya, ia mematung dengan tatapan kosong.                 “Udah ah anjir, kesini bukannya haha hihi malah di bikin panik. Mau balik ah gue, oh iya lusa kakak gua mau di lamar, dateng, sekalian gua kenalin sama calon istri.” Ucap Chatura yang kemudian bangkit dari tempat duduk nya dan menyambar jaket yang ia gantung di belakang pintu tadi.                 “Maksud lo, mbak Ema mau nikah lagi? Terus calon istri nya saha anjir?”                 “Mata lu tuh mbak Ema nikah lagi, ya mbak Ambar lah siapa lagi coba kakak gua yang belum sold out kalau bukan dia, pokoknya dateng dah. Gua balik ya, ja, inget, putusin Vinca.” Ucap Chatura, baru saja ia ingin membuka pintu, Aksara sudah menahan Chatura.                 “Lo juga udah mau nikah? Tadi calon apa? calonnya siapa?” Tanya Aksara.                 “Iya gua, datang aja, nanti gua kenalin ke orang nya.” Ucap Chatura tanpa merasa bersalah, padahal dua minggu yang lalu Aksara baru saja mengenalkan Chatura ke salah satu temannya yang bekerja di salah satu maskapai penerbangan di Indonesia dengan harapan, mereka berdua akan jadi pasangan, namun ternyata Chatura menemukan cinta nya sendiri. Sekarang Aksara jadi bingung bagaimana ketika ia nanti di tanya oleh temannya itu.                 Sesampainya di rumah, Chatura langsung naik ke kamar nya. Tidak ada main bersama Yuri malam ini sebab gadis kecil itu sudah tidur, begitu juga dengan keluarga nya yang lain. Setelah mandi dan ganti baju, Chatura langsung menghempaskan tubuh nya ke atas kasur. Dengan cepat ia membuka aplikasi chating di ponsel nya dan mendapati nama Sienna dengan emot rumah di belakang nama gadis itu berada di list paling atas daftar chat nya, sengaja, karena Chatura sudah menyematkan kontak gadis itu.                 Hati-hati ya, kabarin kalau udah pulang.  Balas Sienna, yang sukses membuat senyum Chatura mengembang sempurna di wajah nya. Buru-buru Chatura membalas pesan gadis itu, berharap Sienna belum tidur hingga mereka setidak nya bisa saling bertukar pesan sebelum beristirahat.                 Hai, aku udah di rumah.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD