Aris mengerang kesakitan. Tengkuknya masih terasa sakit oleh pukulan keras Ben malam itu. “Dasar k*****t!” maki Aris, ia meraba tengkuknya. Sekarang ia tahu, semua gara-gara Aditya Putra. Pria itu lah yang menyebabkan pria yang ia ketahui bernama David Jhonson itu menjambangi kafe milik Willona. Seorang pria berbadan kekar menghampiri Aris dan melaporkan bahwa beberapa anak buahnya sudah bersiap-siap. Nanti malam mereka akan beraksi menyerbu kediaman Raditya Putra. “Bagus,” kata Aris, “jangan sampai gagal. Gua mau si b******k itu ditangkap dalam keadaan hidup. Jangan sampai gegabah, gua nggak mau ada kabar kalau kalian dikejar polisi.” “Baik, bos!” jawab pria itu. Namanya Lucas, kaki tangan Aris. Aris menepiskan tangannya agar Lucas pergi dari hadapannya. Tepat saat pria itu pergi, Ar