Erlan turun dari mobilnya setelah selesai memarkirkannya di basement rumah sakit. Ia berjalan menuju lift lalu menekan tombol angka tiga yang merupakan lantai di mana ruang rawat Anisa berada. Erlan langsung membuka pintu ruangan Anisa saat tiba. Ruangan terlihat sangat sepi karena hanya ada Anisa yang setengan berbaring di ranjang rumah sakit. Anisa tersenyum senang saat melihat Erlan yang datang mengunjunginya. “Ehmmmm saya mencari Rara,” ujar Erlan pelan. Ia hanya berdiri di depan pintu merasa sedikit canggung untuk lebih masuk ke dalam ruangan. “Rara sedang pergi ke apotek untuk membeli beberapa obat yang di suruh dokter,” jawab Anisa menjelaskan pada Erlan. Erlan mengangguk paham, “Kalau begitu, saya tunggu dia di luar saja,” ujarnya sambil berbalik hendak membuka pintu. “Tunggu