Cici menyelesaikan kegiatan mandinya sekitar lima belas menit, dengan rambut yang setengah basah ia keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur. Gadis itu memutuskan untuk membuat kopi yang bisa menemaninya sambil menunggu Erlan. Cici meraih cangkir di laci lalu menuangkan kopi dan gula ke dalam cangkir tersebut. Asyik menunggu rebusan air mendidih, Cici tidak menyadari Erlan yang sudah masuk ke lantai tiga restorannya sambil membawa kantong makanan. Pria itu mengedarkan pandangan ke ruang tengah yang terlihat kosong, Erlan mendengar senandung dari arah dapur yang membuat langkah kakinya menuju ke sana. Saat tiba di area dapur Erlan bisa melihat Cici yang sedang membelakanginya dan menghadap ke arah kompor. Mengetahui Cici yang tidak menyadari kehadirannya, Erlan meletakkan perlahan