Bab 42

2000 Words

Rara terus saja berceloteh dengan semangat pada Anisa yang saat ini terbaring di ranjang rumah sakit. Sudah delapan jam Anisa sadar, setelah kondisinya membaik Rara tidak hentinya menceritakan pada Anisa tentang apa yang dilakukan Erlan pagi tadi. Ia juga mengatakan dengan semangat tentang Erlan yang mengakui dirinya sebagai anak Anisa pada dokter. Mendengar cerita Rara membuat Anisa tidak henti-hentinya tersenyum dengan air mata yang terus membasahi pipinya. Cici ikut tersenyum melihat kebahagiaan Bu Anisa walau tidak berkomentar sama sekali. "Aku masih bingung Bu, sebenarnya apa yang membuat Mas Erlan tiba-tiba berubah jadi lebih baik dalam seminggu terakhir ini?" gumam Rara yang penasaran. "Apapun alasannya? Ibu tentu tetap harus bersyukur nak. Walau Erlan belum memaafkan Ibu sep

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD