"Oh maaf, tidak perlu, Marvel. Aku bisa kembali sendiri," tolak Fara dengan halus. "Kenapa? Apa kamu takut suamimu marah?" Marvel bertanya balik. "Yah begitulah," jawab Fara sekedarnya. Sebenarnya dia lebih khawatir ada yang sangsi dengannya seperti Stefany tadi. "Tidak perlu khawatir, Fara. Aku bersama adik perempuanku, dia sedang menungguku di mobil. Makanya aku berani menawarkan tumpangan padamu," balas Marvel meyakinkan. "Benarkah?" seketika wajah Fara berubah antusias. Lumayan pegal kakinya dipakai berjalan jauh, tetapi karena dia terlanjur sakit hati tadi, Fara terus berlari tanpa berhenti sampai menemukan toko pakaian. "Tentu saja, mari kita ke kantormu bersama," ajak Marvel. "Baiklah, aku setuju," sahut Fara mengangguk. Sesampainya di dalam mobil, Fara disambut gadis