Keesokan harinya Fara pintu kamar Fara sudah digedor-gedor dengan keras. Padahal semalam suntuk dia tidak bisa tidur, berpikir keras bagaimana caranya dia bisa keluar dari rumah suaminya. Bisa saja Fara langsung kabur mencari rumah kontrakan sementara, namun dia takut sang bunda terkena imbasnya. Karena Agha selalu mengancamnya agar tetap bungkam apapun yang terjadi. "Fara!" seru Yurike dari balik pintu yang masih terkunci. "Kamu dengar tidak Mama panggil kamu sejak tadi," lanjutnya menggedor pintu semakin kuat. Fara pun membuka pintu dengan malas. "Ada apa, Ma." tampak jelas wajahnya begitu sayu. "Kenapa kamu belum juga masak? Bukannya Agha sudah bilang mulai hari ini kamu yang mengerjakan semua pekerjaan rumah?" tanya Yurike berkacak pinggang. "Terus gunanya Nesa di rumah ini apa