Kuperhatikan tumpukan buku dan Zidnyne bergantian,anak dari Ananta itu sibuk mewarnai gambar rumah yang sengaja kubelikan untuknya agar tak mengangguku dalam menandatangani 100 buku ini. Kuperhatikan jam yang menunjukkan pukul 9 pagi. “Zidnyne,kamu jangan kemana-mana. Aku mau keluar sebentar beli cemilan,” beritahuku padanya dan dia segera mengalihkan pandangannya padaku, “Jangan,aku takut sendirian,” aku mendengus kesal mendengarnya,padahal dia anak lelaki tapi kenapa harus penakut sih? “Aku beliin coklat ya?” dan jawabannya adalah menggeleng,aku tak tau bahwasanya anak Ananta sangatlah penakut, Aku menyerah,mulai sibuk menandatangani buku yang ada di depanku dan mengabaikan Zidnyne. Aku tau sejak tadi dia sesekali melihatku dan sepertinya mau mengatakan sesuatu. Ayo kerjakan pekerjaa