Pagi-pagi sekali Arvyn bersiap untuk pulang. Hari ini, dia tidak akan masuk kantor. Pertengkarannya dan Della kemarin, membuatnya merasa sedikit bersalah karena sudah membentak Della yang tentu saja rentan di masa kehamilannya. Pesan yang dikirimnya semalam pun, rasanya terlalu berlebihan. Seharusnya, dia tidak lari dari masalah. Bagaimana pun rumitnya, dia harus tetap menghadapinya dengan kepala dingin sebagai seorang laki-laki yang bertanggung jawab atas kesalahan yang memang bersumber dari dirinya. “Nila, hari ini saya tidak masuk. Batalkan semua rapat dan pertemuan.” Pamitnya pada sekretaris pribadinya. Setelahnya, Arvyn lekas keluar dari kantornya. Menghampiri mobilnya di tempat parkir dan segera masuk lalu pergi dari sana. Della pasti membutuhkannya mengingat bik Lani yang biasa me