Bab 27 Kehidupan Kelas Atas

1441 Words

Sunyi. Keheningan yang mematikan menggantung di udara. Ekspresi orang tua Wendy langsung membeku setelah mendengar pengakuan itu. Menurutku, aku harus menanggapi hal ini. Wendy pun terlihat sedih. Kutelan ludahku dan berkata, “Om, Tante, tolong beri saya kesempatan. Saya akan berusaha menjadi lebih baik lagi.” BRAK! Ayah Wendy yang naik darah menggebrak meja dengan raut wajah berang sambil memelototi Wendy—murka. Sementara itu, Wendy tak bergeming dan hanya bisa memandangi ayahnya. Suasana di ruangan itu begitu mencekam, bahkan udaranya terasa menusuk batin. Ibu Wendy segera bangkit untuk memadamkan amarah suaminya. Henry juga bangun untuk membujuk ayahnya. “Ayah …, apa yang dikatakan Ibu benar. Kesehatan Ayah sedang tidak baik. Jadi, tolong tenangkan amarahmu, Ayah. Lalu, Wendy saat i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD