“Cocok tidak?” tanpa memandangku, Wendi bertanya santai pada Henry, seakan opiniku tak ada bobotnya di mata mereka. Henry menjawabnya dengan acungan jempol dan anggukan mantap. “Akhirnya, urusan penampilan selesai juga. Sisanya, kamu tinggal ajari dia bahasa inggris di jalan nanti. Tapi, menurutku kalau sudah berpenampilan begini, orang tua kita tidak akan meragukannya.” Mendengar ucapan itu, aku langsung lega dan tidak cemas lagi. “Untuk jaga-jaga, bagaimanapun juga Ray tetap masih butuh belajar sampai terkesan seolah-olah bahasa Inggris itu adalah bahasa ibunya. Menurutku, penggunaan kosa kata tingkat lanjut juga penting.” Setelah di mobil, mereka mengajariku bahasa Inggris. Yang dijelaskan tidak terlalu banyak, hanya saja lebih menekankan di bagian pengucapan. Tak lupa, mereka juga