Alih-alih menyuruhku pergi, dia malah memanggil aku. Meski sekujur tubuhku gemetar karena takut, aku tetap berbalik dan menatapnya.
“Siapa namamu?” Dia bertanya sambil melipat kedua tangannya dengan kedua tungkai yang masih bersandar di atas sofa.
“Ray,” jawabku dengan suara pelan.
Saat aku sudah berniat pergi, dia memanggilku sekali lagi. Tindakannya ini membuatku kehilangan kesabaran. Sebenarnya, apa yang dia inginkan? Jika bersikukuh untuk tetap pergi, memangnya dia masih bisa mencegahku? Pada saat aku menolehkan kepala untuk mengingatkan padanya bahwa pekerjaanku telah selesai, aku malah dibuat tertegun oleh tindakannya.
Wanita itu merogoh tasnya dan mengeluarkan segepok uang, kemudian dia berkata, “Ambillah uang senilai 2.000 dolar ini sebagai tip. Aku tahu tidak mudah bagimu untu
