Alexander

559 Words
Di sebuah istana yang sangat megah.dari luar begitu terlihat gemerlap dengan bangunan yang berundak undak nampak berkilauan dari setiap sudut kerajaan dari sebuah pencahayaan bagaikan mercusuar dunia. Didalam istana sepanjang koridor dan tangga terdapat rangkaian bunga yang berwarna merah muda menghiasi setiap tangga dan ruangan istana.pemandangan yang tak biasa di istana itu. "Bagaimana caranya supaya kau bisa melupakan wanita iblis itu alexander,selama ini aku sudah berjuang menarik simpatimu,tapi sedikitpun kau tak pernah bisa melihatnya,aku hanya dianggap sebagai simpananmu saja disaat kau butuh kehangatan,tapi tak pernah menganggap aku sebagai istrimu.Aku berjuang keras untuk memisahkan kalian dan menghapus cintamu terhadap quel,tapi semua itu nihil ! gumam amora yang sedang menatap seluruh istana yang dipenuhi bunga kesukaan quel.Tangannya mengepal menahan rasa kecewa. Amora melangkah menaiki anak tangga menuju ruangan pribadinya untuk beristirahat.dan memikirkan langkah selanjutnya untuk mendapatkan semua ambisinya.  Sementara di ruangan lain nampak alexander sedang termenung dikursi kebesarannya. Dia tak habis fikir mengapa sulit sekali melupakan wajah quel yang bermain main dikepalanya.Sesekali alexander tersenyum ketika mengingat akan kelembutan quel terhadapnya,tapi seketika alexander memukul kursi kebesarannya dengan sangat keras ketika dia mengingat akan ucapan ucapan amora,lucios dan salmandor yang menceritakan kedekatan quel dengan kenzi. Matanya terpejam,giginya gemeretak menahan amarah.Tiba tiba alexander dikejutkan dengan sebuah panah yang melesat ke arah alexander lewat jendela yang sengaja dia buka untuk mendapatkan susana tenang. Dengan secepat kilat alexander bangun dan menghempaskan tubuhnya ke bawah kursi,dan anak panah itu melesat menancap di sebuah lukisan. Sesaat alexander diam tak bergerak,dia khawatir akan ada serangan berikutnya.Tak lama kemudian alexander bangun dan menoleh ke arah panah yang menancap,alexander mendekati lukisan dan mencabut panah yang menancap di lukisan. Alexander menatap anak panah itu dan dipangkal panah itu terdapat gambar sayap simbol kerajaan lucifer.Seketika wajah alexander berubah merah padam dan mematahkan panah itu menjadi dua. "Kenzi,rupanya kau menantang aku". ucap alexander dan meremas potongan panah itu hingga melukai tangannya hingga terluka. Alexander mendekati jendela dan menatap keluar jendela,memeriksa siapa pelaku yang sudah lolos dari penjagaan. Tak lama kemudian alexander bergegas pergi meninggalkan ruangannya menuju ruangan pribadi amora dan masuk ke dalam ruangan.mendekati amora yang sedang terduduk di depan sebuah cermin berukuran besar. Dan amora nampak senang begitu melihat alexander datang menemuinya tanpa diminta terdahulu.Amora mendekati alexander dan bergelayut manja.Tapi diluar dugaan amora,alexander melepas kedua tangan amora yang melingkar di lehernya. " Aku datang kesini bukan untuk menemuimu amora! ucap alexander dingin dan membuang muka. "Lalu apa yang membawamu kesini?". amora mencoba untuk tetap terlihat santai dan elegan. " Ini tentang quel! seru alexander menatap wajah amora datar. Sesaat amora menghela nafas panjang dan menatap wajah alexander dan tersenyum sinis."Lagi dan lagi wanita itu". ucap amora dalam hati. Melangkah lebih dekat dengan tubuh alexander dan menyentuh kedua pipi alexander. " Apa yang bisa aku bantu untukmu sayang?". ucap amora berusaha untuk tetap tersenyum meski dalam hatinya menyimpan luka dan rasa kecewa terhadap alexander. "Aku mau kau mengatur siasat untuk melakukan penyerangan terhadap kerajaan klan lucifer! ucap alexander. Amora sangat terkejut mendengar perintah dari kenzi.Disisi lain amora sangat kecewa,tapi kekecewaan yang dia rasakan berubah kebahagiaan,karena secara tidak langsung,amora memiliki banyak kesempatan untuk menyingkirkan quel dengan tangannya sendiri. " Baiklah sayang,biar aku urus semuanya". Amora tersenyum nakal dan menarik tubuh alexander dan menghempaskannya di atas ranjang.Dan amora memuaskan hasratnya dan melakukan apa saja yang dia inginkan terhadap alexander di ruangan itu. Keesokan pagi nya amora mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk penyerangab nanti,termasuk mengirimkan dua prajurit istana yang bertugas sebagai kurir untuk memberikan surat kepada raja salmandor dan ratu alaina.Amora sendiri pergi menemui lucios kakak tirinya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD