“Saya akan tanggung jawab sama Amara, tolong jangan marahi dia, karena kesalahan murni dari saya.” Suara itu didengar Amara dari luar raungan yang baru saja dia akan masuk. Sebelumnya ia sudah pergi ke kamar kelas nomor dua, namun pada saat sampai sana ia mendapati tempat tidur sang ayah kosong tak perpenghuni. Amara lansung menanyakan keberadaan orang tuanya itu pada suster yang keebtulan lewat sedang memeriksa pasien lainya. “Bapak Rivky sudah dipindahkan ke ruangan VVIP Sakura di lantai 5. Baru saja, lima menit yang lalu,” balas suster itu ramah. Setelah kemudian kembali memeriksa kantong infus pasien lainya. Membuat Amara bingung, siapa yang sudah memindahkan ayahnya ke rauangan VVIP tanpa sepengetahuan dirinya. Apakah Kafeel? Tapi bukankah kemarin lelaki itu ingin memindahkan