Aku sudah mengemasi semua barang-barang Mas Heru yang ada di dalam kamar. Kumasukkan pakaiannya ke dalam koper dan beberapa barang lagi ke dalam kardus-kardus kecil. Sebelum dia datang lagi, aku sudah meletakkan semua itu di kursi teras. Agar ia tak perlu lagi menginjakkan kaki ke dalam rumah peninggalan orang tuaku ini. Pasti saat ini orang tuaku sangat terluka karena perbuatan Mas Heru padaku. Dan aku, kemana aku harus mengadu? Keluarga ayahku tinggal jauh dan berbeda negara. Lagi pula, aku tidak sedekat itu dengan mereka. Sementara dari pihak ibuku sudah tidak ada sama sekali yang tertinggal. Ibuku adalah anak bungsu dari dua bersaudara. "Hallo, Beb. Apa semua sudah siap? Kapan kamu akan mengirimkannya?" tanyaku beruntun pada Nia melalui sambungan telepon. "Iya, ini sedang di prose