"Kelak kau akan sadar, di dunia ini hanya aku yang mencintaimu dengan sabar." ----- "Jangan gila, Cha! Jangan bilang kamu berniat untuk nerima lamaran Azzam." Nisa memekik kesal setelah mendengar apa yang Alissa ceritakan padanya. Ia baru saja di beritahu perihal Azzam yang ingin menikahi sahabatnya dalam waktu dekat. Mengingat betapa patah hatinya dulu Alissa akibat perbuatan Azzam, tentu saja Nisa melarang keras. Ia tidak ingin kejadian di masa lalu terulang kembali. Alissa berhak bahagia, dan ia yakin, Ashraf lah yang mampu memberikan kebahagiaan itu bukan Azzam. Alissa mengembuskan napasnya frustrasi. Sudah dua hari ini ia memikirkan jawaban apa yang harus diberikan pada Azzam. Salahnya sendiri hanya meminta tenggang waktu tiga hari pada pria itu. "Aku pusing, Nis. Jangan buat aku