27. Masih Ada Tempat

1837 Words

"Aku adalah sekian rasa, hadir sebagai pahit yang kau anggap tiada. Aku adalah musim, hadir sebagai pancaroba yang kau anggap hanya peralihan semata." ----- Suara derap langkah heels terdengar bersaut-sautan ketika mengentak ubin marmer nan mengkilap itu. Seorang wanita dengan postur tinggi semampai, mengenakan midi dress berwarna putih gading melenggang santai menyusuri lobby hingga koridor menuju lantai 15 gedung Premio. Senyum terus tersungging di bibir wanita itu kala berpapasan dengan siapa pun. Langkahnya terhenti ketika sampai pada ruangan yang ia cari. Dengan dibantu seorang sekretaris, ia berhasil masuk ke dalam ruangan. Manik matanya terpaku pada sosok pria yang tengah sibuk memainkan pena di atas tumpukan kertas. Berbulan-bulan tidak bertemu, nyatanya memupuk rasa rindu yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD