17. Belum Berakhir

2139 Words

"Sebab ku sadar, meski mencintaimu adalah pekerjaan yang melelahkan. Merindumu sangatlah membosankan. Namun memilih untuk meninggalkanmu justru terasa lebih menyakitkan." ----- "Aku nggak bisa terima lamaran kamu, Bee." Azzam menatap nanar, hatinya bahkan berdenyut sakit. Terduduk lemas karena tidak bisa melakukan apa-apa. Pupus sudah harapan membawa berita baik untuk ibunya. Padahal ia sudah begitu percaya diri Alissa akan menerimanya. Tapi apa daya, Tuhan tidak berpihak seperti yang ia pikirkan. Cukup lama Azzam terdiam. Tatapan Matanya belum beralih sedikitpun dari wajah Alissa. Entah sudah berapa kali ia menghela napas dengan frustrasi. Berusaha menetralkan rasa kecewa yang memenuhi relung hati. Rupanya begini rasanya ditolak seorang wanita, Zam. Azzam menarik ujung bibirnya hing

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD