Begitu urusan Timmy selesai aku menyusul Mia ke kamar
"Kayanya kamu beneran kangen di boboin aku?"ledekku melihat dia sudah telentang di kasur dengan kemeja putihku yang tidak sepenuhnya dia kancing sehingga dalaman hitamnya kelihatan
Mia tertawa
"Hanya meniru kamu yang ga pernah basa basi"sanggahnya
Aku tertawa sambil mengunci pintu kamar
"Oya?"kataku meloloskan kaos yang aku pakai lalu mendekat ke arahnya
Mia bangkit lalu duduk di ranjang dan menungguku benar benar mendekat dan berdiri di hadapannya
"Celanamu ga sekalian di lepas?,biasanya langsung lepas dan bilang...Mi...aku h***y,make love yuk!,gitu.Kenapa sekarang malah pakai basa basi?"ledeknya sambil menarik lepas tali celana traning yang aku pakai
Aku tertawa
"Mau kasih kamu kerjaan!"sanggahku dan keluar dari celanaku yang tertumpuk di bawah kakiku karena berhasil di lepas Mia
Mia tertawa
"Lalu kerjaanmu?"tanyanya
"Hm....mungkin besok beli setumpuk lingerie sexy.....biar kamu ga pakai kemejaku untuk kelihatan seksi"jawabku
Mia tertawa lagi
"Kamu meniru bosmu yang suka sobek sobek baju karena sekrang merasa sultan?"ledeknya
Aku ngakak lalu perlahan aku mendorong tubuh Mia agar telentang di kasur
"Aku ga perlu sekaya sultan,aku yang kaya preman pasar aja kamu udah klepek klepek"ledekku
Mia tertawa pelan tepat saat tubuhnya terhempas di ranjang
"Masih ada prolog ya?"tanyanya sambil menggeliat seksi yang untuk pertama kalinya aku sadari,dia tidak perlu sentuh aku untuk membuat aku menegang.
Aku berdehem mengembalikan suaraku yang mendadak hilang
"Menyadari sesuatu?"tebakan tepat
Aku menghela nafas berat lalu perlahan merangkang di atas tubuhnya yang tergolek pasrah
"Kamu benar Mi!,kekakuan sikapku,membuatku melewati banyak hal"ungkapku jujur
"Contoh?"kejar Mia mengusap wajahku lembut
"Betapa indahnya kamu!"bisikku serak
Astaga....bodohnya aku,hampir sepuluh tahun aku melewati semua,betapa ruginya aku,yang terlambat menyadari betapa indahnya wanita yang menjadi istriku.Tubuhnya,wanginya,geliatnya.Kemarin kemarin buat aku s*x hanya pelampiasan hasrat seksualku dan mungkin kewajibanku untuk memenuhi nafkah batin untuk istriku
Aku ga pernah perduli,Mia mau pakai baju daster buluk,mau bau belum mandi,bahkan kalo Mia sudah tidur.Kalo aku h***y,ya hajar aja,toh dia ga pernah menolakku.Mau tengah malam,mau pagi pagi,mau siang,kapan pun saat hasratku datang.Yang penting aku ngos ngosan,selesai dan Mia aku tinggal tidur,tinggal mandi,dan pergi ke kantor.
Aku selalu meledek saat Nino,Rengga,Obi,atau Roland yang hafal menceritakan model model lingerie yang istri mereka pakai saat akan bercinta.Aku hanya tertawa saat mereka berceloteh bagaimana seksinya para istri mereka.Mungkin hanya Kendi yang menganggap tak penting sama sepertiku.Kendi sama sepertiku.Pekerjaannya yang seorang musisi membuatnya berpikir s*x hanya untuk pelepasan hasrat dan kepenatan.Dia bisa berjam jam di studio musicnya,mengelus gitar dan alat band lain di banding mengurus Miranda.
Astaga...ini salah..wanita ya wanita...terlepas mereka menerima tetap butuh juga kata rayuan agar mereka merasa tersanjung.Aku mesti ngomong sama Kendi.Dia sama sepertiku yang salah memperlakukan istrinya.Cinta butuh romansa.Itu baru benar.Istri bukan p*****r yang sudah di gagahi,kasih uang lalu tinggal.
"Hei....berubah pikiran?"tegur Mia melihat aku tercenung
Aku menggeleng
"Tentu aja ga!,kamu ga berasa aku sudah mengencang di bawah sana!"jwabku sambil melirik bagian bawahku yang sudah berdiri tegak
Mia tertawa
"Lagi diam,biasanya langsung ngamuk!"ledeknya
Aku menggeleng
"Kali ini aku mau bercinta sama kamu,Mi.Bukan seperti biasanya"kataku
Mia terdiam sebentar
"Kasih tau aku versi bercinta dalam pikiranmu sekarang!,do it!,please!,i'm your's.....my man....."desisnya
Aku tersenyum menatapnya
"With my pleasure!,my lady...."seruku lalu bangkit dari menindihnya dan tiduran menyamping di sisinya
Mia mengawasiku saat perlahan aku membuka kancing kemeja yang dia pakai.Dia menahan nafas saat jariku perlahan mengusap lembut perutnya yang mulus dan rata.
"Ah....."desahnya frustasi saat aku bergerak menarik lepas celana dalamnya
"Kamu kok ga pernah bilang kalo kamu semulus ini?"bisikku lalu menggigit bibirku saat aku menyusupkan telapak tanganku di sela pangkal pahanya dan mengelusnya lembut
"Kamu ga pernah perduli!"jawab Mia bercampur desahan dan matanya terpejam
Aku tersenyum melihat dia kepayahan.Aku melepaskan diri dan Mia menatap memohon padaku
"Merasa kehilangan?"ledekku
Dia cemberut
"Jahatnya...."bisiknya pelan
Aku tertawa
"Lagi?"tanyaku
"Hm....do it!"perintahnya
Kali ini aku ganti menyusuri lehernya dengan ciumanku setelah aku setengah menindihnya lagi
"Ah...."desahanya lolos lagi dengan mata terpejam dan tubuh melengkung sempurna
Hasratku merambat naik.Gila...hanya mendengar gimana dia mendesah aku menggila.Aku hitam bagian dadanya yang tidak tertutup cup BRA dan dia semakin menggeliat tak sabar.
Saat aku melepaskan diri dan meninggalkan tanda merah lalu menatap matanya yang sayu memohon.Nafasnya terengah begitu juga nafasku.
"Like it?"desisku
Dia menggigit bibir lalu mengangguk dengan wajah merona
"Ya....again!"rengeknya sambil melepas kaitan Bra dan melemparnya kasar beserta kemeja putih yang dia pakai
Aku tertawa
"Tidak sabar nyonya?"ledekku
"Banget...untuk pertama kalinya aku benci kamu yang jadi basa basi"katanya lalu berbalik menindihku lalu mencium bibirku kasar.
Kami bergumul dengan kasar.Aku tarik keluar celana dalamnya dan dia juga menarik keluar celana dalamku.Kami saling serang dengan nafas memburu.
"Wait!"jedaku dengan nafas terengah
"Kamu mah..."keluhnya kesal dengan nafas yang juga terengah
Aku tertawa lalu meraup wajahnya dengan tubuh di atasku
"Aku bilang bercinta,bukan seperti biasanya"kataku lembut
Dia tertawa
"Aku cuma belum terbiasa dengan kamu yang semanis ini"sanggahnya
"Buat terbiasa"perintahku sambil membalik posisi kami
"Aku harus gimana?"tanyanya
Aku setengah bangkit menindihnya
"Cukup nikmati biar aku yang pegang kendali"perintahku sambil mengangkat kedua tangannya ke atas
"Okey..."bisiknya menurut
Aku bergerak menciumi lagi tiap jengkal tubuh indahnya dengan menahan kedua tangannya di atas.
Dia mendesah dan meracau.Apalagi saat aku meloloskan jariku ke bawah tubuhnya.
Dia terbelak menatapku lalu tersenyum dan mendesah pelan sambil menatapku yang jadi ikutan terengah melihat dia terus terengah.
Tak butuh waktu lama untuk membuatnya meneriakkan namaku dan dia bergetar hebat du bawah kendaliku
"o*****e eyes...so beautiful"desisku melepaskan diri dan menghisap jariku
Dia tertawa dan merona
"Lalu?"kejarnya
"Tentu aja aku harus masuk sayang!"kataku bersiap
Mia mengawasiku saat aku bersiap di hadapan kakinya yang sekarang mengangkang....
"Anothers suprise"desis Mia saat aku perlahan menyatu
Dia mendesah pelan dan aku perlahan menindihnya sambil bergerak selembut yang aku bisa.Dia menatapku dengan tatapan erotis yang lagi lagi terlambat aku sadari
Dia terbelak,terengah,lalu meredup,begitu trus sampai aku menaikan tempo gerakanku dan dia semakin merintih tertahan.Aku bungkam mulutnya agar berhenti merintih,aku bisa langsung terkapar dengan Mia terus menerus mendesah seperti ini.
"ARGH....AH..."jerit Mia melepaskan ciuman kami saat dia mengejang dan aku diam berkedut pelan di dalam dia dalam dirinya.
Aku melepaskan diri lalu terkapar telentang di sebelahnya dengan nafas terengah.Mia menyusup dalam pelukanku
"A real...make...love...."desisnya pelan lalu merebahkan kepalanya di atas dadaku yang berdetak hebat
Aku tertawa pelan lalu memeluk tubuh polos Mia dan menciumi pucuk kepalanya
"Lagi?"tanyaku
Dia mengadah menatapku
"Kalo kamu ga keberatan?"tanyanya
Aku tertawa tanpa suara
"Tentu aja ga.Come on!"ajakku mendorongnya bangkit
Dia menurut bangkit terduduk sedangkan aku turun dari ranjang berdiri menjulang di hadapannya
"Aku mesti sentuh kamu?"tanyanya menangkap bagian bawah tubuhku yang belum sepenuhnya tidur
Aku menggeleng
"Aku sudah ga butuh kamu sentuh buat menegang,biar aku yang sentuh kamu!"jawabku lalu menekuk kakinya agar mengangkang dengan dia yang terduduk di tepi ranjang.
Dia menjambak rambutku yang hampir cepat saat aku berlutut dan mencium bagian bawah tubuhnya
"Oh....Gosh....."desisnya melepaskan jambakannya di rambutku dan menjadikan tangannya tumpuan untuk menahan tubuhnya agar tetap duduk mengangkang
Aku tersenyum melanjutkan seranganku lalu tanpa sadar aku menyentuh milikku sendiri agar kembali menegang sempurna
Mia sudah meracau hebat lagi dan nafasnya benar benar seperti sedang lari jarak pendek.Terengah dan trus terengah.
"Aku ga tahan...."rengeknya melempar tubuhnya lagi telentang di kasur saat dia menggelepar lagi
Aku tertawa mengawasinya
"Ayo yang...."rengeknya
"Sayang?...beberapa hari ini kamu lupa manggil aku sayang?"godaku tolak pinggang
Dia cekikikan
"Abis kamu lagi nyebelin"jawabnya
"Kalo sekrang?"tanyaku merunduk di atas tubuhnya yang terlentang
"Gemesin,jadi aku panggil sayang biar kamu gemas juga sama aku"sanggahnya
Aku tertawa
"So....lagi?"tanyaku
"Yes...."desisnya merona
Dan bercintalah lagi kami sampai kami berdua menggelempar berkali kali.Tubuh kami akhirnya menyerah
"Makasih Mi..."desisku untuk pergumulan yang terakhir kalinya
Dia terbelak lalu menutup mulutnya
"Hei...kenapa?"tanyaku panik saat airmatanya malah lolos
Dia menggeleng sambil mengusap airmatanya
"Melted Men...untuk pertama kalinya kamu bilang terima kasih sama aku,biasanya kamu langsung ke kamar mandi atau malah tidur ninggalin aku dengan tubuh ampir remuk setelah kamu gagahi"ungkapnya
Tuh kan benar perkiraanku.Aku bangkit terduduk lalu memeluk tubuh lolos Mia.
"Maaf.....tanpa sadar aku nyakitin kamu.Padahal aku selalu bilang aku sayang kamu"ungkapku sambil menciumi bahunya yang polos
Dia mengangguk dalam pelukanku dan terisak pelan
"Kamu tau?,aku kadang merasa aku p*****r dan kamu orang yang booking aku,atau malah wanita simpanan yang harus pasrah menurut saat kamu datang dan butuh aku untuk kamu tiduri"keluhnya di bahuku.
Aku merasakan bagaimana airmatanya yang jatuh dan mengenai punggungku.Aku seketika merasa aku jadi laki laki paling b******k karena membuat Mia merasa serendah ini.Astaga dia istriku,aku rela mukulin orang saat memggodanya atau menatapnya berlebihan,aku mau semua orang menghargainya sebagai wanita yang aku cintai.Ini malah aku yang justru menyakiti hatinya
"Maaf...sayang.....maafin aku...."rafalku terus dan berulang
Dan dia terus menerus mengangguk dalam pelukanku
"Bobo yuk,kamu besok mau pergi,apa kamu berubah pikiran?"tanyaku
Dia melepaskan pelukanku,menghapus airmatanya lalu menggeleng
"Ga....aku akan tetap pergi untuk memaksa sisi lain dirimu yang manis semakin keluar dan buat aku terlena lagi!"jawabnya sambil menatapku
Aku tersenyum
"Okey....ayo kita bersih bersih dan bobo"ajakku
Dia tertawa lalu bangkit mengikuti langkahku ke kamar mandi dengan wajah merona.Dan terus menerus merona saat aku mengawasinya yang membersihkan bawah tubuhnya.
Aku tersenyum
"Kamu ga mau cuci jagoan kecilmu?"tanyanya sambil keluar dari bilik shower
"Ya...tunggu aku!"pintaku masuk bilik shower
Gantian dia mengawasiku sampai aku selesai
"Yuk kita bobo!"ajakku lalu menggendongnya ke kamar
Dia terbahak dan membuat aku juga terbahak
"Apalagi sekarang?"tanyanya begitu aku turunkan di tepi ranjang
"Pakai kaosku dan celana dalam,kamu ga mau kan Timmy mergokin kamu telanjang lagi?"kataku sambil memungut kaos dan celana dalam Mia yang tercecer
Mia tertawa lalu menurut saat aku pakaikan dia celana dalamnya dan kaosku
"Kamu?"tanyanya
"Tentu aja pakai celanaku"jawabku memakai traning dan celana dalamku lagi
Mia tertawa lagi
"Ayo bobo,ini udah jam 2 malam,aku buka pintu dulu,biar Timmy bisa bangunin kalo kita terlambat bangun"perintahku sambil beranjak ke pintu
Mia menurut karena saat aku berbalik dia sudah menyusup di balik selimut
Aku mendekat lalu bergabung tidur memeluk tubuhnya
"I love you Mi....."desisku sebelum aku memejamkan mataku
Masih aku rasakan elusan lembut tangan Mia di tanganku yang memeluk pinggangnya sampai aku benar benar tertidur dalam buain
Bantu aku tuhan...agar aku tak kehilangan wanita yang aku cintai sepenuh hati
Kalian pernah ga sih merasa kaya Mia??? Tipikal cowo cowo timur yang jauh dari romantis memang bikin kesel.
Habis bercinta malah ninggal tidur,minimal say thank you kek ya???ha..ha...jadi curhat gini
Tapi aku benarkan??
Pantes Mia baper kan cemburu ya sama Omen saat Omen masih bersikap manis sama cewe cewe yang pernah singgah sesaat di hatinya.Gokil juga Omennya.Masa ma bini cuma buat melampiaskan hasrat doang,tanpa pernah dapat apresiasi???
So..gimana Omen sepeninggalan Mia?,apa malah Mia ga jadi pergi karena nagih naina ma Omen yang mendadak romantis???
Wah mesti ikutin trus ya kisah mereka berdua
See you next part kesayangan aku semua
Kiss and love
❤❤❤