Kaki yang terpaksa bertindak di sebuah rumah menjadi suatu penyesalan yang di mana ia akan menjadi wanita paling rendah yang ingin dikasihani. "Walaupun Papa masih baik, aku gak yakin dia mau bantu. Ini murni untuk pribadiku, mungkin kalau untuk Cira dia pasti kasih dengan senang hati." Bermodalkan hati yang penuh tekad, Tamara mulai mengetuk pintu. Ternyata yang menyambutnya sendiri adalah si pemilik rumah. Tamara melihat Arei keluar menggunakan kimono handuk, tampak dirinya seperti habis mandi. Sejenak Tamara terpaku karena ketampanan ayahnya itu tak pudar dari dulu. "Tiga tahun, 'kan lama, tapi papa gak tua-tua, malah mukanya makin muda. Astaga, dia keturunan vampir dari mana si?" oceh dalam hati Tamara. "Tamara, tumben pagi-pagi udahh datang? Kamu gak kerja? Anak kita kenapa ga