"Helen aku ingin tidur dengan Tamara, bagaimana caranya?" Pagi-pagi buta, Helen sudah kedatangan tamu tak diundang. Nasib baik suaminya tidak pencemburu, jadi kedekatan mereka tak disalahpahami. "Tidur apa ni?" "Aku rasa kamu cukup dewasa buat ngerti itu," balas Arei dengan ekspresi dingin. Helen pun tertawa pelan. "Baiklah, biar aku kasih saran. Hmm ... manfaatin aja dari kerjaan dia. Mas Arei ada kerjasama sama bos Tamara, 'kan?" "Tito? Aku sudah lama berteman, dia satu sekolah denganku waktu SMA!" "Pas banget, ya sudah sini aku bisikin!" Baiklah, lagi-lagi menjadi rahasia. Biarkan keduanya berusaha karena mendapatkan cinta Tamara kali ini, bagi Arei lumayan sulit. *** Di toko, Tamara masih melihat orang-orang yang mencemoohkannya sudah anteng, tidak ada lagi mulut yang me