Citra terbangun, matanya terbuka perlahan, kepalanya menoleh ke arah samping. Tidak ada Cakra di sampingnya. "Apa kehadirannya hanya mimpi saja?" gumam Citra tak pasti akan ingatannya, kalau Cakra tadi sudah datang, dan berbaring di sampingnya. Citra merunut kembali apa yang terjadi sebelum dirinya tertidur tadi. Citra sangat yakin kalau semua itu bukan mimpi. Citra bangun dari berbaring. Diturunkan kakinya ke atas lantai. Dirapikan rambut seraya menatap ke meja rias. Kening Citra berkerut, saat melihat sesuatu di atas meja rias. Ia berdiri dari duduknya, lalu melangkah ke meja rias. Ada sepucuk surat di sana. Citra duduk di kursi rias. Dibuka surat yang terlipat dengan rapi. Terpampang tulisan yang juga rapi. Cakra memang selalu rapi. Rapi dalam berpakaian, dan berpenampilan. Assalamu