Citra merasa lega sekarang. Tidak ada lagi yang harus dicemaskan. Cinta Hendra pada anak-anak memanglah setulus hati, bukan hanya dipermukaan saja.
Pelukan mereka terlepas, karena mendengar tangis si kembar. Hendra lebih dulu turun dari sofa.
"Matikan televisinya, Sayang. Anak-anak memanggil." Hendra melangkah ke kamar, meninggalkan Citra yang masih duduk di sofa. Citra tersenyum melihat langkah Hendra yang tergesa.
Citra mematikan televisi. Lalu ikut masuk ke dalam kamar. Hendra sedang membuat dua botol s**u untuk si kembar. Citra mengangkat Andin, dipangku putri mungilnya. Hendra menyerahkan satu botol s**u ke tangan Citra. Lalu Hendra mengangkat Andra.
"Haus ya anak Ayah yang paling ganteng ini," gumamnya, seraya memangku Andra. Kemudian diberi s**u putranya.
"Suatu saat, anak-an
