Di rumah Cakra. Rumah sepi, karena Tami, dan Calvin pergi bersama orang tua Tami. Cakra mengaku tidak enak badan, sehingga tidak ikut pergi. Cakra menghabiskan waktu di ruang kerjanya di rumah itu. Ia duduk di kursi kerjanya dengan perasaan gelisah. Hasrat untuk menuntaskan kerinduan pada si kembar rasanya tak lagi bisa ditahan. Cakra tidak memiliki foto kedua anaknya itu. Ia tak berani menyimpan foto mereka, takut ketahuan Tami, dan ibunya. Jika itu terjadi, pasti Citra, dan si kembar akan jadi sasaran kemarahan mereka nantinya. Cakra menyandarkan punggung ke sandaran kursi kerja. Diusap wajah dengan kedua telapak tangan. Wajahnya mendongak. Rasa lelah mendera jiwa. Cakra merasa terpenjara, dalam genggaman ibu, dan istrinya. Tak punya kebebasan dalam menjalani hidupnya. Cakra sadar, in