Pagi yang cerah, meski hujan tadi malam sempat mengguyur tanah. Citra merasa, hari ini lebih bersemangat dari biasanya. Setelah pulang salat subuh di musholla. Hendra membantu di warung. "Hari ini rambut pengantin baru kok tidak basah," goda Imah. "Ya sudah kering, Imah. Mandinya sebelum subuh. Kalau basah, itu tandanya mandi siang, artinya lagi, semalam kasur tidak bergoyang," sahut Hendra yang sukses membuat wajah Citra merona. "Kak Citra tambah cantik, wajahnya selalu berseri sejak menikah." Imah menatap wajah Citra. "Kemarin-kemarin belum diservis. Setelah diservis dengan fasilitas VVIP, ya tentu berbeda," sahut Hendra. Imah, dan Anti tertawa. "Sarapannya pakai apa, Bang?" Sepiring nasi sudah ada di tangan Citra. Hendra mendekat, ia berdiri di belakang Citra, bagian depan tubuhn