Bulan menunggu di dalam kamar mandi dengan ragu dan perasaan yang gusar. Napasnya tak teratur, dia cemas. Kepalanya pusing dan handphonenya hilang entah kemana. Ia mendengar suara-suara di luar-pengunjung toilet mal-tapi ia masih tak berani keluar toilet. Ia takut, terlampau takut untuk keluar. Karena asisten rumah tangganya meninggalkannya sendirian duduk di suatu sudut, dua orang lelaki datang menggodanya. Mereka tak cukup hanya menggoda Bulan dengan kalimat-kalimat yang receh, mereka bahkan mulai menyentuh tubuh Bulan setelah mereka tahu bahwa Bulan tak bisa melihat. Bahkan salah satu diantara mereka berani mendaratkan ciuman ke pipi kiri Bulan. Bulan berteriak, namun mal itu masih sepi karena ia datang terlalu pagi dan juga ia berada di sudut, hampir berada di luar ruangan dan dekat d