Bab 4 | Akad Rahasia

1196 Words
Kasih menatap pantulan dirinya di cermin, helaan napasnya terdengar panjang bersamaan dengan tatapannya yang berkaca-kaca, kebaya tradisional berwarna putih yang sangat sempurna melekat di tubuhnya dan akan menjadi saksi hari bersejarahnya pagi ini. Dia tidak menyangka akhirnya dirinya menikah, di waktu yang tidak pernah ia bayangkan dengan calon yang juga tidak pernah ada dalam pikirannya. ‘Tuhan … Aku tau ini adalah bagian dari takdirmu, maka berilah aku kekuatan untuk menghadapi semua ini.’ Bisiknya lirih dalam hati dengan setetes air mata yang membasahi wajahnya. Teringat akan mendiang Bundanya dan pesannya tentang sebuah pernikahannya. “Bunda selalu berdoa kamu menemukan kebahagiaan dalam pernikahanmu dan kamu menikah dengan orang yang kamu cintai. Namun, jika sesuatu tidak berjalan sesuai dengan harapanmu dan kamu menemukan kesulitan dalam pernikahanmu, tetaplah berbakti kepada suamimu, cintailah dia dengan segenap hatimu. Cinta itu akan datang jika kamu telah mengerti makna dari sebuah pernikahan. Hanya cinta yang mampu mengubah luka menjadi bahagia, Kasih. Maka gunakanlah cinta dan kelembutan kepada suamimu, niscaya hatinya akan melembut kepadamu dan mencintaimu.” “Bunda, bagaimana aku bisa mencintainya di saat dia hanya menganggapku sebagai nilai tukar.” Kasih menggumam dengan hati merepih, air matanya semakin banyak jatuh hingga merusak riasannya. “Ya Tuhan, Nona … Kamu merusak riasan yang telah kubuat. Apa kamu terlalu bahagia akan menikah hari ini? Itu memang wajar dirasakan oleh pengantin wanita.” Ucap seorang wanita yang hari ini merias Kasih. Mendengar itu Kasih hanya tersenyum kaku dan mengucapkan maaf, wanita itu kembali memperbaiki riasan Kasih. Tidak lama Wening datang, menatapnya dengan binar bahagia juga mata berkaca-kaca melihat Kasih yang cantik sempurna dalam balutan kebaya putih. “Sayang …. Cucuku, kamu begitu cantik.” Bisik Wening yang memeluk Kasih dengan lembut, tidak lama kemudian datanglah Ratna dengan wajah berseri-seri yang dibuatnya, tentu saja begitu bahagia karena dia telah berhasil menyelamatkan hartanya dan berbesan dengan jajaran orang paling berpengaruh di negeri ini. “Sayang … Kenapa matamu sembab, heum? Apa kamu begitu bahagia dengan hari ini? Tentu saja kamu bahagia, kamu menjadi perempuan paling beruntung yang bisa menikah dengan Byantara Abimana Wijaya, semua wanita ingin bisa menjadi pendamping hidupnya.” Ucap Ratna dengan sumringah, Wening yang mendengar itu hanya tersenyum tipis. “Ayo, ijab kabul telah selesai dan kamu bisa menemui Byan sebagai suamimu, sayang.” Ucap Wening yang menggenggam tangan kanan Kasih, pun dengan Ratna yang menggenggam tangan kiri Kasih. Kasih sekali lagi menarik napasnya dengan pelan lalu memberikan senyumnya pada Wening, dan mereka keluar untuk bertemu dengan Byan juga beberapa orang yang hadir dalam akad yang private itu. Kasih didudukkan di samping Byan, yang kini telah resmi menjadi suaminya, dia menatap dalam dengan pikiran dan hati yang ricuh tentang bagaimana nasib dia ke depannya bersama pria asing itu. “Mas Byan …” Bisik Kasih dengan begitu lembut dan serak, untuk pertama kalinya memanggil nama itu dengan khidmat sebagai bentuk baktinya. Byan yang mendengar itu langsung menoleh walau tatapannya masih terlihat kosong di mata Kasih, namun Byan bisa dengan jelas melihat bagaimana raut wajah Kasih yang begitu terbaca, ada kesedihan, ketakutan juga kebingungan di sana, yang membuatnya tersenyum dalam hati. Wanita itu memanggilnya apa tadi? Mas Byan? Apa dia akan memerankan peran istri yang berbakti? Oh, Byan tidak sabar melihatnya! Salah satu p*****r Arvin yang kini menjadi istrinya, berusaha untuk menjadi istri yang berbakti dengan memanggilnya penuh hormat seperti itu. Tentu saja Byan sanksi mengatakan Kasih adalah kekasih Arvin, karena dia tau Arvin kini bahkan telah memiliki p*****r lain yang tidak lain adalah Luna Agnibrata yang merupakan adik tiri dari wanita yang kini menjadi istrinya. Kasih lalu menggenggam tangan Byan dan mencium tangannya dengan khidmat, dalam momen itu dia kembali meyakinkan dirinya jika dia bisa menghadapi semua ini dan akan menentukan tujuan hidupnya setelah ini perihal pernikahannya. Tapi satu yang telah dia tetapkan di hatinya, dia akan memegang omongan Bundanya untuk memulai semua ini. Setidaknya dia harus berterima kasih kepada Byan kan, karena keluarganya selamat berkat Byan, walau dia tidak menyetujui ide pernikahan ini pada awalnya. Dia yakin pasti bisa membalikkan keadaan. Setidaknya dia akan berusaha, mungkin menjalin pertemanan dengan pria kaku nan dingin yang menjadi suaminya ini bukanlah hal yang sulit. Tidak ada yang spesial dari acara akad itu karena memang digelar sangat tertutup dan dirahasiakan, Byan langsung mengajak Kasih pulang ke apartemennya, bukan rumah utamanya. Dia memiliki alasannya dan Kasih juga tidak banyak bertanya saat Byan justru membawanya ke sebuah apartemen yang bisa dikatakan cukup untuk mereka berdua. “Kamarmu di sebelah kiri, kamarku di sebelah kanan. Jangan berharap apapun dari pernikahan ini, karena aku akan menceraikanmu saat waktunya tiba.” Ucap Byan memecah keheningan begitu mereka memasuki apartemen. Suaranya begitu dingin dan menusuk, membuat Kasih tidak menyiapkan jawabannya, namun saat ini dia hanya akan patuh sebelum menemukan kemantapan hati bagaimana menyikapi pernikahan ini. “Baiklah. Apa kamu membutuhkan bantuan untuk hal-hal tertentu, Mas? Aku bisa melakukannya jika kamu berkenan.” Ucap Kasih masih dengan nada lembutnya, berbeda terbalik dengan nada bicara Byan yang tidak bersahabat sama sekali. “Aku hanya buta, bukan lumpuh, dan lebih dari mampu mengurus diriku sendiri. Berhenti bertingkah menggelikan dengan memanggilku seperti itu! Kamu hanya istri diatas kertas, atau lebih tepatnya wanita yang dijual oleh Ayahnya.” Ucap Byan kembali menusuk hati Kasih. Kasih memejamkan matanya, sepertinya di pernikahan ini dia mendapat pelajaran untuk bisa melatih kesabarannya lebih baik lagi juga kelapangan hatinya. “Kamu benar, Mas. Aku dijual oleh Ayahku untuk menikah dengan pria buta dan mengurusnya. Maka aku akan melakukannya dengan baik, agar kamu tidak sia-sia membeliku.” Ucap Kasih dalam satu tarikan napas. “Aku cukup tau diri posisiku, dan kamu tidak perlu menjelaskannya berkali-kali jika aku hanya putri yang dijual demi harta. Aku akan melakukan apa yang perlu kulakukan atas tujuan transaksi keluargamu dengan keluargaku.” Kasih menatapnya dengan sedih, lalu menyeret kopernya menuju kamarnya, meninggalkan Byan yang termangu dengan luapan emosi wanita itu yang berbalut kesedihan. Melihat Kasih yang telah menutup pintu, diam-diam Byan kembali menyunggingkan senyumnya. Dia semakin penasaran apa yang akan Kasih lakukan dengan pernikahan ini. Wanita itu terlihat seperti wanita baik-baik yang menghargai pernikahan terlepas dari bagaimana pernikahan itu terjadi, atau semua ini hanyalah bagian dari rencana wanita itu untuk membuatnya terpedaya? Byan tidak akan jatuh pada hal itu! Kasih hanyalah wanita yang mampir sebentar ke hidupnya, yang melaluinya mungkin dia bisa bermain sebentar sebelum menghancurkannya dan mencari tau sedalam apa rasa cinta wanita itu pada Arvin pun dengan Arvin, sejauh mana pria itu menyukai wanita itu. Apakah itu hanya hubungan karena napsu atau ada hati di dalamnya. Byan akan mencari tahunya dan melakukan langkah selanjutnya. Kasih memasuki kamar barunya, terlihat luas dan nyaman dengan nuansa neutral perpaduan antara cream dan broken white. Setidaknya dia akan merasa betah di kamar itu. Dia lalu merebahkan dirinya di ranjang yang kini menjadi miliknya, masih dengan kebayanya, hatinya masih terluka dengan ucapan Byan yang berulang kali mengatakan jika dirinya hanyalan ‘sesuatu yang dijual,’ menunjukkan seberapa tidak berharganya dirinya. Namun dirinya tau jika menangis saja tidak mengubah keadaan, malam ini dia akan menentukan mau dibawa ke mana nasib hidupnya. Dia harus memiliki jawabannya besok pagi. Maka ada sesuatu yang harus dia lakukan malam ini! Yaitu mencari tau dan mengenal lebih banyak tentang seorang Byantara Abimana Wijaya! Pria yang kini menjadi calon suaminya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD