TIGA

1192 Words
“ Hei jagnan lupa ya . Iya lah enak . Kan ini Takoyaki mahal he he he he he he .” Balas Hesti . Oke aku setuju, dengan begitu aku pun mengangguk – anggukan kepala ku setuju . Malam itu, aku menyadari satu hal ‘ bak malaikat penolong, hadir nya Hesti dan Rahma secara tidak langsung menyelamat kan ku dari kelam nya malam ini . Mereka datang membawa harapan baru . Hadir nya merek aber dua merupakan suatu anugerah karena dapat membuat kegilaan ku ter jeda . Setidak nya malan ini , aku tau bahwa aku akan diselamat kan oleh mereka . Bahwa kematian bisa menunggu , tapi Hesti dan Rahma tidak akan bisa menunggu . * * * Aku mengerjap kan kedua mata ku , silau matahari menembus jendela kamar yang tirai nya sudah di buka . Aku ter diam beberapa saat sampai akhir nya ingat bahwa semalam Hesti dan Rahma menginap . Pasti yang membuka tirai ini Hesti atau Rahma . Aku melihat sekeliling kamar , namun tidak juga mendapati sosok Hesti dan Rahma . “ Hes ? Ma ?” Panggil ku . Siapa tau mereka sedang di kamar mandi . Namun Nihil . Ketika aku beranjak dari tempat tidur dan hendak menghampiri mereka di kamar mandi , sosok mereka ber dua tidak ada di sana . Aku pun mendecih sebal , apa mereka pulang pagi – pagi ? Kenapa tidak menunggu ku bangun dulu sih lalu pamit ? Aku pun kembali ke tempat tidur dan memberes kan seprai , bantal , dan guling agar rapih . Karena ini haris libut , jadi aku tidak siap – siap pergi ke kampus . Aku bisa bersantai pagi ini . Setelah tempat tidur ku rapih , aku pun meraih ikat rambut dan mengikat rambut ku asal . Cuci muka ? Apa itu ? Tidak ada di dalam kamus ku cuci muka pada bangun tidur . Aku berniat untuk ke ruang tengah untuk menemui mama dan Biru . Tapi sebelum itu aku menyempat kan diri untuk menatap diri ku di cerman kalau – kalau ada kotoran di mata ku . Pantulan di cermin menunjuk kan wajah yang sangat tidak enak untuk di lihat , mata uang sembap , kantung mata yang hitam , bibir yang pucar , rambut yang acak – acak kan . . . Huft . Orang – orang bangun dengan wajah yang berseri – seri dan tetap cantik , sedang kan aku kebalikan nya . Tidak ingin memikir kan lebih lama tentang kejelekan wajah ku , aku pun beranjak dari kamar ke ruang tengah . Namun betapa kaget nya aku , ketika baru saja masuk ke ruang tengah , suara komfeti di ledakan terdengar membuat ku hampi rloncar . Lalu setelah nya aku mendengar ucapan selamat ulang tahun . Mama , Biru , Hesti, Rahma . . . Dan yang paling membuat ku kaget adalah ada Risky . Seakan rasa kaget ku belum cukup bagi mereka , mereka membuat ku kaget dengan kedatangan Risky . “Selamat ulang tahun, Neida!” Seru mereka semua sambil membawa kue ulang tahun dan lilin berangkat dua puluh empat tahun yang menyala. Setelah itu, mereka menyanyikan lagu happy birthday. Aku tidak bisa menahan rasa haruku, air mata bahagia mengalir dengan lancar membasahi pipi. “ Astaga , kalian . . . “ Ucap ku dengan suara hampir ber bisik . Aku bahkan hampir lupa bahwa hari ini adalah hari ulang tahun ku . “ Tiup lilin nya , kak !” Seru mama lalu dengan kompak , yang lain melanjut kan nyanyian ulang tahun di bagian tiup lilin . Aku memejamkan mataku dan berdoa sebelum meniup lilin. Tuhan, aku sudah genap hidup selamat dua puluh empat tahun hari ini, waktu terasa sangat cepat berlalu. Tuhan, aku ingin mengusir rasa sedihku, aku ingin bahagia. Aku ingin merasa bahagia agar orang-orang terdekatku juga bisa merasa bahagia. Tuhan , kalau aku diberi kan umu ryang panjang , aku ingin menjadi orang yang bisa meng hantar kan kehangatan bagi mereka . Bila umur ku panjang , berikan lah aku kesempatan untuk bisa terus menemani mama sampai mama tua . Amin . Aku membuka mataku dan meniup lilin. Saat lilin sudah padam, mama memelukku. “Selamat ulang tahun, kakak. Mama sayang kakak.” Ucap mamaku membuat air mataku makin deras mengalir. Aku tidak bisa ber kata – kata , aku hanya mengangguk . Aku takut bila aku mengucap kan sesuatu aku malah akan makin menangis . Setelah nya , Biru ikut memeluk ku dan mengucap kan selamat pada ku . Selanjut nya Hesti , Rahma , dan yang terakhir Risky . Pada saat Risky memeluk ku , aku merasa sangat sedih karena sudah mengabaik kan chat dan telepon nya . Padahal dia ini baik sekali . Aku membenam kan wajah ku pada d**a nya dan mengucap kan permintaan maaf ku . Risky membalas dengan membelai kepala ku pelan . “Nggak apa-apa, aku ngerti. Aku udah maafin kamu. Selamat ulang tahun, ya, sayang. Aku selalu bangga sama kamu dan akan selalu berdoa yang terbaik untuk kamu.” Bisik Risky. Aku mendongak , lalu tersenyum di sela – sela isak kan tangis ku . Hal baik apa yang sudah aku per buat di kehidupan ku sebelum nya sampai aku bisa mendapat kan manusia sebaik ini ? Kami berdua pun melepas pelukan kami, aku sontak langsung menatap Rahma dan Hesti. “Pantesan malem-malem kalian ke sini buat nginep. Ini toh rencananya?” Tanyaku dan dibalas cengiran Hesti dan Rahma. Aku juga sontak langsung memicing kan mata pada Biru . “ Pantesan , tumben banget lo mau langsung bukain pintu buat Hesti dan Rahma , biasa nya kalo ada tamu nggak mau keluar kamar buat bukain pintu . “ Ucap ku pada Biru yang di balas cengiran juga oleh biru . “Terus Risky tidur di mana?” Tanyaku. “Aku malem-malem ke sini, Nei. Kamu di kamar sama Hesti dan Rahma, mereka berisik jadi kamu nggak bakal sadar..” Ucap Risky. “Aku jemput mama dulu semalam, jadi aku pulang bareng sama mama.” Lanjut Risky menambah informasi. Aku mengangguk , mengerti . Lalu aku mendekat ke mama . “ Makasi banyak ya ma . “ Ucap ku hampir menangis lagi. “Oke ! Sekarang waktunya potong kue.” Seru mama dengan sangat gembira . “ Wah iya ya , mamanya Neida . “ Ini part yang Hesti tunggu – tunggu tau . Hehehe .” Ucap Hesti tidak kalah riang nya . “Yeeee nggak tau mau lu ih.” Ejek Rahma. “ B i a r i n . L o j u g a m a u , k a n ? ” T a n y a H e s t i d a n d i j a w a b a n g g u k a n o l e h R a h m a . “Ya mau lah.” “ T U H K A N ! ” S e r u H e s t i . Mendengar perdebatan kecil antara Hesti dan Rahma, kami semua pun tertawa. Aku sangat bersyukur mempunyai mereka semua. · TO BE CONTINUED *
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD