Pactum | 11

1078 Words

Natasya menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur secara kasar, tangannya yang terkepal erat memukul-mukul bantal sebal. Wajahnya yang memberengut masam tak membuat kecantikan Natasya luntur walau sedikit saja. "Kamu ganjen banget di depan Papa sama Mama! Aku nggak suka, kenapa kamu nggak jujur aja sih soal hubungan kita yang nggak beres ini, jujur lebih baik. Aku nggak siap kalau ke sini lagi terus ditanyakan hal yang sama, gara-gara kamu iyain apa kata mereka—soal keturunan keluarga Almeer. Andai kamu bilang kita masih memerlukan waktu, tidak siap kalau sekarang. Apa susahnya?" Sebelum Kenan menyahut, Natasya duluan memotong dengan mengangkat tangannya, "Ah, kamu kan emang senang memperumit kehidupanku!" Lantas berdecak dengan kaki yang dia hentak-hentakkan pada tempat tidur. Wanit

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD