Senja tidak yakin jika ia sempat tertidur atau tidak, begitu pula dengan ibu yang sesekali terlelap hingga pagi menyambut mereka dengan ketir. Ayah dan ibu yang terluka membuat Senja bekerja lebih ekstra. Ia meminta izin pada ibunya untuk mengambil air dari sungai. Ibu yang terluka hanya bisa menemaninya sampai ke jembatan di mana ia bisa melihat Senja dan juga Ayah yang berada di dalam mobil. "Ibu makan lah, aku akan menyuapi ayah. Ibu pasti kesulitan jika harus menyuapi ayah juga," Senja menawari dirinya untuk berbakti. Lagi, lagi mereka melewati waktu dengan diam dan kini tatapan ibu dan ayah mulai terlihat kosong. Senja tetap tidak diizinkan berburu. Ia hanya boleh mencabut umbi-umbian yang tak jauh dari jalan raya. Ia juga tidak mencari udang atau ikan. Tubuh ayah yang semakin