Tayra memandang bingung Abi sejak tadi. Ia sudah bertanya beberapa kali tapi Abi tidak mau menjawab. Tayra hanya bisa menahan rasa kesalnya karena kini Abi justru dengan nyamannya tidur bersender ke bahunya. "Pak, ini mau ke mana sih?" Tanya Tayra pada supir. "Percuma lo nanya sama dia. Dia nggak bakalan jawab. Mending lo tidur, istirahat." Abi mengelus lengan Tayra. "Aduh kok dicubit?" Abi meringis dan terpaksa membuka matanya. "Habisnya lo ngeselin." Abi tersenyum tanpa dosa. Menggoda Tayra seperti sudah menjadi hobi barunya. "Kalau dikasih tau berarti udah bukan surprise lagi Tay. Jadi mending lo kerjasama aja ya, bantuin gue supaya surprisenya berhasil." Abi mencoba membujuk perempuan itu. Lama-lama Tayra akhirnya luluh juga. Ia menghela napas panjang. "Ter